Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Curhatan Pengusaha Warteg Imbas BBM Naik: Keuntungan Tergerus, Biaya Sewa Tempat Bakal Ikutan Naik

Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Tanah Air membuat kalangan rumah tangga dan para pedagang kecil menjerit.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Curhatan Pengusaha Warteg Imbas BBM Naik: Keuntungan Tergerus, Biaya Sewa Tempat Bakal Ikutan Naik
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi: Pekerja mwarung tegal (warteg) enyiapkan pesanan nasi bungkus di Wartegan, Ampera, Jakarta Selatan. Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Tanah Air membuat kalangan rumah tangga dan para pedagang kecil menjerit termasuk pedagang warteg, 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Tanah Air membuat kalangan rumah tangga dan para pedagang kecil menjerit.

Bahkan, puluhan ribu pemilik warung tegal (warteg) yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), mengungkapkan imbas yang bakal terjadi setelah harga BBM bersubsidi melambung tinggi.

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, imbasnya akan membuat bengkaknya biaya produksi dan menekan keuntungan yang diperoleh.

Selain itu, meningkatnya harga energi di Tanah Air juga bakal mempengaruhi biaya sewa ruko atau tempat usaha.

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Pengembang Rumah Bersubsidi Bakal Tahan Pembangunan Proyek Baru

"Dengan imbas harga BBM ini menyebabkan beratnya biaya produksi, yang menekan keuntungan dan ketidakmampuan untuk bayar sewa atau kontrakan ke depan," ucap Mukroni kepada Tribunnews, (5/9/2022).

Dirinya memperkirakan, bahwa tahun depan akan banyak warteg yang tutup karena tidak bisa melanjutkan sewa atau kontrak.

Berita Rekomendasi

Diprediksi, harga sewa tempat atau kontrakan sudah tidak wajar bisa melampaui 100 persen.

Dalam waktu dekat ini, pasca naiknya harga BBM, pengusaha warteg akan turut menaikkan harga makanan per porsinya sekitar kurang dari 20 persen.

Penyesuaian tarif makanan harus dilakukan. Pasalnya kenaikkan harga BBM akan ikut mengerek harga komoditas bahan baku makanan dan biaya operasional lainnya.

"Untuk kenaikkan (harga makanan per porsinya) kami bisa di bawah 20 persen," pungkas Mukroni.

Sebagai informasi sebelumnya, Pemerintah telah menaikan harga BBM per hari ini, Sabtu (3/9/2022) siang.

Dengan rincian yaitu Pertalite dibanderol Rp10.000 per liter, Solar senilai Rp6.800 per liter, dan Pertamax dihargai Rp14.500 per liter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas