Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sektor Transportasi Tertekan, Apa Saja yang Diuntungkan Dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi?

Para analis saham memprediksi harga baru BBM bersubsidi ini menjadi penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sektor Transportasi Tertekan, Apa Saja yang Diuntungkan Dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor energi diprediksi bakal diuntungkan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi 

"Dan itu sebetulnya kalau kita lihat income orang di luar Jawa secara relatif tumbuh lebih tinggi dari pada di Jawa," tambahnya.

Sedangkan wawan berpendapat, di tengah kenaikan harga BBM, investor bisa mencermati saham sektor komoditas yang masih sangat menguntungkan.

“Demikian juga dengan sektor telekomunikasi dan keuangan,” jelas Wawan

Pada Senin kemarin, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memimpin kenaikan 10,73 persen ke level Rp 980 per saham.

Menyusul Medco, harga saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menguat 5,78 persen menjadi Rp 366 per saham, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) terkerek 5,56% ke Rp 950, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 3,79% menjadi Rp 274 per saham. Ada juga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) positif 3,91% ke Rp 1.195 dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 3,14% menjadi Rp 328 per saham.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, kenaikan harga saham-saham tersebut sejalan dengan meningkatnya harga komoditas energi.

Rebound pada harga minyak terjadi seiring dengan adanya pertemuan OPEC+ pada pekan ini yang akan membahas kemungkinan pemangkasan produksi minyak.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, harga gas naik karena Rusia menghentikan suplai gasnya ke Eropa sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Hal ini diketahui sebagai balasan Rusia atas sanksi Eropa terhadap Rusia dan adanya kendala teknis pada pipa Gazprom.

Cheril memprediksi, saham-saham komoditas energi masih prospektif. "Pasalnya, permintaan energi menjelang akhir tahun akan melonjak akibat musim dingin di negara empat musim.

Terlebih lagi, di China juga ada badai kemarau yang berkepanjangan," kata Cheril saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/9).

Cheril menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan MEDC dan ENRG.

Keduanya dipilih karena mencatatkan lonjakan laba yang signifikan dan harga minyak sudah naik 29% secara tahunan, sedangkan pendapatan perusahaan ini berdasarkan kontrak tahunan 3-4 tahun.

"Alhasil, harga minyak yang saat ini naik menjanjikan keuntungan bagi emiten di masa depan," ucap Cheril. Dia merekomendasikan buy MEDC dengan harga Rp 1.050 per saham dan buy ENRG dengan target harga Rp 300 per saham. .(Kompas.com/Akhmad Suryahadi/Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie/Nur Qolbi/Wahyu T.Rahmawati/Herlina Kartika Dewi)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas