DPR: Penerapan Zero ODOL Tak Cukup ke Pengusaha Angkutan, Tapi Juga Karoseri
DPR bersama pemerintah berupaya mewujudkan zero ODOL pada tahun depan dengan berbagai upaya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Hamka Baco Kady menyatakan, membiarkan truk zero over dimension over load (ODOL) akan merusak infrastruktur jalan dan membuat biaya perawatan jalan menjadi meningkat.
"Kalau itu dibiarkan terus berjalan, pengeluaran pemerintah untuk membangun atau melakukan perbaikan jalan. Reservasi jalan itu jauh lebih besar kerugian dibanding dengan hasil yang diperoleh dari angkutan itu," ujarnya melalui laman YouTube DPR RI, Senin (12/9/2022).
Dia mengatakan, DPR bersama pemerintah berupaya mewujudkan zero ODOL pada tahun depan dengan berbagai upaya.
"Pemerintah dan kami juga mendorong seperti itu, bahwa insha Allah 2023 itu harus zero ODOL. Karena itu, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah itu bukan hanya kepada pengusahanya, tapi juga ke karoseri, pembuat-pembuat karoseri ini harus dibenahi," kata Hamka.
Dia menambahkan, yang terjadi di lapangan banya ditemukan dimensi kendaraan tidak seimbang dengan bodi karoseri dan hal itu juga yang menyebabkan truk ODOL yang merusak jalan.
Jadi, bukan hanya pengusaha angkutan saja yang harus dibenahi, tapi pengusaha-pengusaha di bidang karoseri bak truk yang juga harus didisiplinkan.
Dia menegaskan, selama truk ODOL masih bebas berkeliaran di jalanan, truk yang membawa muatan over dimensi dan overload akan tetap terjadi.
Karena itu, perlu disinkonronkan antara perusahaan produsen truk, pengusaha angkutan dan industri karoserinya.
"Harus disinkronkan dengan baik agar bak truk sesuai dengan ukuran yang direkomendasikan pada spesifikasi truk tersebut," ujarnya.