Maraknya Pupuk Palsu Bikin Produsen Galakkan Edukasi ke Petani Soal Manfaat Produk SNI
Kebutuhan yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi dimanfaatkan segelintir oknum untuk menghadirkan produk pupuk palsu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemanfaatan pupuk bagi para petani, tentu menjadi upaya yang sangat esensial dalam mendukung pertumbuhan komoditas pangan nasional secara optimal.
Namun, tingginya harga pupuk yang berkualitas mendorong sebagian petani beralih dan mencoba mencari pupuk yang memiliki harga miring.
Kebutuhan yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi inilah yang kerap dimanfaatkan segelintir oknum untuk menghadirkan produk pupuk palsu yang dapat dipastikan menawarkan harga yang jauh lebih murah.
Baca juga: Petani Diminta Waspadai Pupuk Palsu yang Beredar di Musim Tanam
Pada poin ini, para petani maupun pengguna pun diharapkan jeli dalam mencermati perbedaan antara pupuk asli yang memang telah teruji dan berkualitas, dengan pupuk palsu yang terkadang memiliki kemiripan yang sulit untuk dibedakan.
Menyoroti fenomena hadirnya pupuk palsu, sejumlah produsen pupuk tanah air pun memiliki sederet cara untuk mengantisipasi tindakan ilegal ini, termasuk menggaungkan penggunaan pupuk yang telah tersertifikasi Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) karena telah terjamin kualitas serta maanfaatnya bagi sektor pertanian.
Lalu apa saja langkah tegas yang dilakukan para pelaku industri pupuk ini?
Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Qomaruzzaman mengatakan bahwa pihaknya sejak awal telah melakukan pengawasan ketat pada produknya, mulai dari proses produksi hingga pendistribusiannya.
Langkah ini dilakukan agar produk pupuk PKT tepat sasaran dan langsung diterima oleh para petani.
"Kami mengawasi proses produksi dan distribusi dari produk-produk kami, agar sampai di tangan petani dengan aman," ujar Qomar, kepada Tribunnews, yang ditulis Jumat (16/9/2022).
Ia kemudian menambahkan, pihaknya juga melakukan upaya edukasi terkait bagaimana cara membedakan antara pupuk asli dan palsu kepada para konsumen.
"Dengan adanya peredaran pupuk palsu di pasar, kami mencoba untuk mengedukasi para konsumen kami agar dapat lebih bijak dalam memilih pupuk yang dibeli adalah pupuk asli," kata Qomar.
Terkait upaya edukasi yang dilakukan, kata dia, diantaranya melalui pemberian pembinaan, mulai dari petani hingga Dinas Pertanian setempat.
"Adapun beberapa upaya yang dilakukan kepada para end user, antara lain memberikan pembinaan, baik ke petani, para distributor maupun Dinas Pertanian setempat mengenai jenis-jenis pupuk maupun keaslian pupuk tersebut," jelas Qomar.
Baca juga: Optimalisasi Pemanfaatan Pupuk Ber-SNI, Jamin Kualitas dan Tingkatkan Produksi Pangan Nasional