Ditopang Lonjakan Konsumsi, Ekonomi Jepang dan Australia Menguat Diantara Negara Maju Lainnya
Justru laju inflasi terus mengalami lonjakan hingga melesat di atas ekspektasi para ekonom, hingga rasio pembayaran utang negara ini meluas.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Menurut penelitian Goldman Sachs Group, ekonomi Jepang dan Australia terlihat menonjol bila dibandingkan dengan di negara-negara ekonomi maju lainnya, seperti Amerika hingga Eropa.
“Pertumbuhan pengeluaran riil telah melambat secara substansial di Amerika Utara dan Eropa, tetapi tetap solid di Jepang dan Australia mengingat pembukaan kembali nanti dan inflasi yang lebih rendah,” tulis para analis Goldman Sachs dalam sebuah laporan pada Minggu (18/9/2022).
Penguatan ini terjadi lantaran tingkat inflasi di Jepang dan Australia berada di posisi yang landai, situasi tersebut yang kemudian membuat daya beli masyarakat terjaga sehingga dan tingkat konsumsi di dua negara ini dapat mencatatkan peningkatan.
Baca juga: Asapi Bagnaia di Aragon, Enea Bastianini Bidik Podium di Sirkuit Motegi pada MotoGP Jepang 2022
Dilansir dari Bloomberg sebuah metrik kesehatan konsumen yang digunakan oleh analis Goldman Jan Hatzius menunjukan dua raksasa Asia-Pasifik itu berada kisaran persentil ke-60, terpaut jauh bila dibandingkan kesehatan ekonomi AS yang berada di persentil ke-40 dan ke-35 untuk zona Euro.
Sebagai informasi Persentil ini membantu Goldman Sachs membandingkan kondisi ekonomi berdasarkan data pertumbuhan pengeluaran riil, tingkat pengangguran, pertumbuhan pendapatan riil, kepercayaan konsumen rasio pembayaran utang, menghitung rasio kekayaan bersih terhadap pendapatan, serta memproyeksikan pertumbuhan kekayaan bersih nyata setiap negara dengan keadaan ekonomi di tahun 2000 silam.
Meskipun saat ini tingkat pengangguran di Amerika menunjukan pemulihan, menjadi 3,5 persen setelah sebelumnya bertahan di level 3,6 persen selama empat bulan berturut-turut. Namun hal ini belum cukup mampu menyeret turun pemulihan inflasi di negeri paman sam.
Justru laju inflasi terus mengalami lonjakan hingga melesat di atas ekspektasi para ekonom, hingga rasio pembayaran utang negara ini meluas. Apabila kondisi ini terus dibiarkan dikhawatirkan dapat menghancurkan pertumbuhan pendapatan nyata di negara tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.