Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tak Hanya Shopee, Ini Daftar Startup di Indonesia yang Melakukan PHK Sepanjang Tahun 2022

Tak hanya Shopee Indonesia, sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di sektor digital atau teknologi, ternyata juga melakukan PHK

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tak Hanya Shopee, Ini Daftar Startup di Indonesia yang Melakukan PHK Sepanjang Tahun 2022
Kompas.com
Ilustrasi Shopee. Perusahaan e-commerce Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya 

“Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya melakukan bisnis, dan biaya modal, dan ekspektasi pengembalian bagi investor. Dengan suku bunga yang lebih tinggi maka hal tersebut akan menurunkan margin keuntungan perusahaan,” kata Jefrey Joe, mitra pengelola perusahaan modal ventura Alpha JWC.

Seperti Shopee, e-commerce asal Singapura tersebut, baru-baru ini telah melakukan pemangkasan pekerja dari layanan pengiriman makanan dan pembayaran di sejumlah negara seperti Argentina, Chili dan Meksiko.

Baca juga: CEO Google Beri Sinyal Bakal Lakukan PHK, Imbas Perlambatan Pendapatan hingga Tekanan Inflasi

Cara ini diambil Shopee dengan maksud untuk memfokuskan sumber daya perusahaan, sehingga mereka dapat meningkatkan efisiensi kinerja.

Langkah serupa juga diikuti oleh startup asal Singapura lainnya, mengutip CNBC Internasional StashAway, platform digital satu ini dikabarkan telah melakukan pemangkasan sebanyak 14 persen atau 31 karyawan pada bulan Mei hingga Juni.

Selanjutnya ada iPrice, Platform belanja online asal Malaysia yang juga melakukan PHK massal pada seperlima dari 250 karyawannya di bulan Juni.

Kemudian Zenius yang memangkas lebih dari 200 karyawannya yang berlokasi di kawasan Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika,Amerika.

Menyusul yang lainnya, JD.id situs e-commerce asal China yang berlokasi di Indonesia belakangan diketahui juga tengah merencanakan pemangkasan pekerjanya, meski hingga saat ini JD.id belum mau menyebut berapa banyak karyawannya yang akan dirumahkan.

Berita Rekomendasi

Namun direktur umum manajemen JD.id menyebut bahwa langkah ini ditempuh perusahaan dengan tujuan untuk menjaga daya saing di tengah kondisi pasar yang kompetitif.

Meski Asia Tenggara termasuk wilayah yang memiliki prospek bagus bagi para perusahaan teknologi, untuk merintis usahanya lantaran ramainya populasi kelas menengah,serta tingkat penggunaan internet yang tinggi.

Baca juga: Shopee Indonesia PHK Sejumlah Karyawan, Manajamen: Keputusan Terakhir yang Harus Diambil

Namun karena pergerakan ekonomi global masih berjalan lambat membuat perusahaan memilih jalan aman dengan tidak melakukan penambahan karyawan dan tetap melanjutkan tren gelombang PHK hingga beberapa bulan kedepan.

“Saya pikir kita mungkin akan melihat lebih banyak PHK terjadi selama beberapa bulan ke depan,” kata Jessica Huang Pouleur, mitra di perusahaan modal ventura Openspace.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas