Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tekan Emisi Karbon dari Aktivitas Pertanian, Pupuk Kaltim Dorong Dekarbonisasi Berbasis CSV

Penggunaan biodekomposer ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tekan Emisi Karbon dari Aktivitas Pertanian, Pupuk Kaltim Dorong Dekarbonisasi Berbasis CSV
HO
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) secara bertahap meningkatkan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) secara bertahap meningkatkan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV), yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani dengan dampak langsung terhadap proses bisnis perusahaan.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono mengatakan, inisiasi dekarbonasi ini diwujudkan melalui program D'Komposer.

Yaitu berupa pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan insitu.

Baca juga: Bikin Kesepakatan di Bali, Belasan Pemimpin Industri Umumkan Aliansi untuk Dekarbonisasi

Pada program ini, Pupuk Kaltim melakukan pendampingan pengaplikasian produk hayati Biodex sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, yang diproduksi Pupuk Kaltim untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian masyarakat.

Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.

Tahap awal uji coba efektivitas program D'Komposer, dilaksanakan pada lahan pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Bone, Sulawesi Selatan.

Berita Rekomendasi

Program ini menggandeng dua Kelompok Tani, masing-masing di atas lahan seluas 25 Hektare (Ha).

Hal ini melihat adanya penurunan kandungan organik pada lahan pertanian di dua kabupaten utama penghasil beras tersebut.

"Selama ini petani hanya membakar jerami sisa panen yang berpotensi meningkatkan emisi karbon dari aktivitas pertanian,” ujar Teguh dalam keterangannya, Senin (19/9/2022).

“Namun pada program ini, jerami dapat diolah dan digunakan kembali menjadi unsur bermanfaat untuk optimalisasi lahan pertanian secara berkelanjutan,” sambungnya.

Dari hasil implementasi D'Komposer menggunakan Biodex, didapati peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54.

Atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15.

Begitu juga dengan potensi hasil panen, didapati kenaikan produktivitas mencapai 9,9 ton per/Ha, atau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya sebesar 5,8 ton per/Ha.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas