Krisis di Inggris Paksa Anak-anak Kunyah Karet Karena Tak Mampu Beli Makan Siang
Krisis biaya hidup yang mencekik membuat anak-anak di Inggris terpaksa mengunyah karet atau bersembunyi di taman bermain
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Craig Johnson, pendiri Launch Foods, sebuah badan amal di Glasgow, Skotlandia, yang menyediakan makan siang gratis untuk 300 anak sekolah setiap hari, mengatakan orang-orang berbicara tentang krisis yang mendekat, namun "sebenarnya sudah ada krisis”.
Sementara pendiri Children with Voices, badan amal yang memberi makan keluarga di Hacknet London timur, Michelle Dornelly mengatakan pihaknya berjuang untuk mengatasi "tingkat kebutuhan yang berbeda".
Selain anak-anak yang tidur dalam keadaan lapar, Dornelly juga mengkhawatirkan kebutuhan lainnya bagi anak-anak seperti perlengkapan sekolah, sikat gigi hingga deodoran.
“Saya khawatir tentang anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa pulpen, tanpa deodoran, tanpa sikat gigi. Semua itu mempengaruhi harga diri, dan kepercayaan diri mereka benar-benar lesu,” ungkap Michelle Dornelly.
Dornelly mengatakan badan amalnya tidak memiliki cukup ruangan penyimpanan atau lemari es. Dia berharap agar pemerintah Inggris dapat turun tangan mengenai masalah ini.
“Saya menyukai apa yang saya lakukan, tetapi saya merasa marah karena kami dibiarkan melakukan ini tanpa bantuan dari pemerintah. Anggota parlemen harus datang dan berjalan-jalan di Hackney dan mencari tahu apa yang sedang terjadi,” katanya.