Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Program Konversi Kompor Listrik Ditunda, Akademisi Kampus: Pemerintah Dengarkan Suara Rakyat

Banyak yang tidak setuju dengan wacana konversi kompor elpiji ke kompor listrik karena kompor listrik dinilai akan lebih boros energi.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Program Konversi Kompor Listrik Ditunda, Akademisi Kampus: Pemerintah Dengarkan Suara Rakyat
dok. PLN
Kompor listrik induksi. 

Program Konversi Kompor Listrik Ditunda, Pengamat: Pemerintah Dengarkan Suara Rakyat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana mengenai penggunaan kompor listrik  menggantikan kompor gas elpiji tengah menjadi perhatian masyarakat belakangan ini. 

Sebagaimana diketahui pemerintah tengah melakukan uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik di sejumlah wilayah.

Wacana pengalihan kompor LPG (liquefied petroleum gas) atau gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10) ke listrik ini menuai berbagai respons di tengah masyarakat. 

Banyak yang tidak setuju dengan wacana konversi kompor elpiji ke kompor listrik karena kompor listrik dinilai akan lebih boros energi. Penggunaan kompor listrik juga mengharuskan penambahan daya listrik di sambungan rumah tangga. 

Iswadi, pengamat dan akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul mengapresiasi keputusan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang tidak jadi memberlakukan program konversi kompor LPG 3 kilogram (kg) menjadi kompor listrik pada tahun 2022.

Dia mendukung penuh sikap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menunda pemberlakuan kompor listrik pada tahun 2022. 

Berita Rekomendasi

"Pelanggan kelompok ekonomi bawah tidak harus menambah daya di atas 900 VA, intinya karena rakyat banyak mengeluh maka kita dukung Airlangga Hartarto untuk menunda Program Kompor Listrik tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, jika orang miskin disuruh memilih kompor listrik dengan naik daya, atau beli LPG 3 kg jelas lebih murah menggunakan LPG 3 kg.

Baca juga: Pengamat Sebut Program Konversi Elpiji ke Kompor Listrik Sulit Terwujud

Keputusan Menteri Airlangga menunda pemberlakuan kompor listrik pada tahun 2022 merupakan langkah yang bijaksana karena tidak semua alat memasak cocok digunakan untuk kompor listrik

Masyarakat juga tidak harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli peralatan memasak baru.  "Alat masak kompor listrik khusus, mahal dan memberatkan orang miskin," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah akkhirnya batal memberlakukan program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik maupun kompor induksi di tahun 2022. 

Baca juga: Kritikan Mulan Jameela saat Rapat DPR, Ungkap Kompor Listrik Hanya Menimbulkan Masalah Baru

“Dapat dipastikan bahwa program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Sampai saat ini pembahasan anggaran dengan DPR terkait dengan program tersebut belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,” ucap Airlangga dikutip dari laman Setkab.go.id, Sabtu (24/9/2022).

Airlangga mengatakan, program kompor listrik saat ini masih merupakan uji coba atau prototipe sebanyak 2 ribu unit dari rencana 300 ribu unit yang akan dilaksanakan di Bali dan Solo, Jawa Tengah. 

"Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintah akan memperhatikan kepentingan masyarakat dalam program konversi ini. Terutama, soal biaya dan risiko serta akan melakukan sosialisasi lebih luas kepada masyarakat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas