Menparekraf: Kolaborasi Pentahelix Penting untuk Pengembangan Sektor Pariwisata
Pelatihan bagi pelaku pariwisata ini merupakan Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 berlangsung di Kabupaten Tapanuli Utara dan samosir.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya kolanborasi pentahelix yang melibatkan banyak pihak untuk mendorong berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia.
Hal itu dia kemukakan saat membuka pelatihan online untuk para pelaku pariwisata di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Dengan mengedepankan prinsip inovasi, adaptasi, dan kolaborasi pentahelix, diharapkan kegiatan ini bisa mendukung dan menggali potensi desa wisata yang dapat dikembangkan dan diberdayakan,” ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Dia berharap, melalui pelatihan yang diberikan, desa wisata mampu berbenah diri dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas para perilaku pariwisatanya.
“Kita berharap dari pelatihan ini akan menjadikan desa wisata mandiri, berdaya saing, dan menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh beberapa waktu lalu menyebut sumber daya manusia memiliki andil besar dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan melalui kompetensi yang dimiliki.
Baca juga: UI-Kemenparekraf Salurkan Peralatan K3 dan Kebencanaan ke Desa Wisata Hanjeli Sukabumi
“Kompetensi bagi para pelaku pariwisata, meliputi peningkatan skill (kapasitas/kemampuan), penambahan knowledge (pengetahuan) dan membangun professional attitude (perilaku profesional),” jelasnya.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi juga menegaskan kolaborasi menjadi kunci penting pembangunan dan pengembangan pariwisata.
Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Baru, KRI Ki Hajar Dewantara akan Ditenggelamkan di Perairan Buleleng
“Sinergitas yang diperlukan meliputi 3C, yaitu commitment dari perangkat desa, kabupaten, provinsi, dan seluruh komponen penyelenggara pariwisata. Kemudian competent, desa harus memiliki kompetensi membangun diri menjadi desa wisata mandiri. Lalu champion yang berarti menciptakan agen perubahan melalui warga yang berkontribusi bagi peningkatan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Pelatihan bagi pelaku pariwisata ini merupakan Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 berlangsung di Kabupaten Tapanuli Utara 26 September-2 Oktober 2022 dan Kabupaten Samosir, 28 September-4 Oktober 2022.