Traveloka Raup Pendanaan 300 Juta Dolar AS dari BlackRock dan Indonesia Investment Authority
CEO dan co-founder Traveloka Ferry Unardi mengatakan pendanaan ini akan memungkinkan perusahaan untuk memperkuat neraca keuangan
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup layanan pemesanan tiket transportasi dan hotel Traveloka mendapat suntikan dana sebesar 300 juta dolar AS atau senilai Rp 4,5 triliun (kurs Rp 15 ribu per dolar AS) dari beberapa pengelola investasi global.
Pendanaan ini berasal dari Indonesia Investment Authority (INA), Allianz Global Investors, BlackRock (melalui dana kredit privat yang dikelolanya), Orion Capital Asia (melalui dana dan akun yang dikelolanya), serta lembaga keuangan global terkemuka lainnya.
Melansir dari Techinasia, CEO dan co-founder Traveloka Ferry Unardi mengatakan pendanaan ini akan memungkinkan perusahaan untuk memperkuat neraca keuangan seiring dengan tumbuhnya industri perjalanan yang mulai bangkit dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Hingga Kuartal Ketiga 2022, Restock Salurkan Pendanaan untuk UMKM Rp 1,4 Triliun
Industri pariwisata Asia Tenggara jatuh ke dalam krisis selama pandemi, ketika semua perjalanan dihentikan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Traveloka terjun ke layanan keuangan selama pandemi dengan bermitra bersama PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia.
"Pendapatan agen perjalanan online (OTA) Asia Tenggara dapat berasal dari peningkatan pesat dalam perjalanan domestik dan internasional di wilayah tersebut, dibantu oleh kepemilikan ponsel cerdas yang tinggi dan penetrasi agen perjalanan fisik yang rendah," kata seorang analis Nathan Naidu, yang dikutip dari Bloomberg.
Naidu menambahkan, Traveloka dapat menjadi pemimpin di ekosistem digital di sektor perjalanan, dengan memproyeksikan penjualan di aplikasi ini akan meningkat lebih dari 40 persen dari tahun 2021 hingga 2025.
"Kami berharap pemimpin industri Traveloka tumbuh lebih cepat daripada pesaing lainnya, seperti TripAdvisor dan Booking Holdings, dengan prospek kami diproyeksikan untuk meningkatkan penjualan lebih dari 40 persen dari 2021-2025 versus 36% hingga 40% industri. Traveloka, bersama dengan Tiket.com Indonesia, tampaknya lebih mampu memenuhi tantangan industri, yang paling penting adalah mencapai profitabilitas di antara rencana IPO," tambahnya.
Baca juga: Pendanaan Global untuk Pencegahan Pandemi di Masa Depan Capai Rp 20,97 Triliun
Saat ini banyak negara telah mencabut pembatasan Covid-19 dan membuka kembali perbatasan. Misalnya Thailand, yang telah melihat masuknya wisatawan asing dalam beberapa bulan terakhir setelah mencabut pembatasan Covid-19 pada bulan Juli.
Traveloka mengumpulkan dana meskipun ada kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global.
Startup ini berharap pendanaan ini akan mendukung pertumbuhan ekosistem digital di sektor perjalanan dan akan memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih jauh.
Traveloka membantu konsumen untuk memesan tiket pesawat dan hotel serta layanan lainnya seperti spa dan tempat wisata.
Startup ini juga menyediakan pengiriman makanan dan pembayaran produk asuransi. Menurut situs webnya, aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 100 juta kali.