APP Sinar Mas Dukung Sektor UMKM Naik Kelas Lewat Program Ini
Presiden Joko Widodo yang hadir sempat berbicang dengan salah satu petani madu binaan program DMPA APP Sinar Mas dari Provinsi Jambi, Wanudin.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mendukung upaya pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dengan mendorong UMKM naik kelas dan mempunyai daya saing global.
Hal itu dikatakan Koordinator Waki Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin, Franky O. Widjaja dalam diskusi eksebisi dan peluncuran ‘Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas’ di Smesco, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Dukungan tersebut berupa pemberdayakan masyarakat sekitar di lingkup forestry melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), maupun lingkup pabrik melalui program CSR Perusahaan.
“Sektor usaha memadukan inisiatif yang selama ini efektif memberdayakan perekonomian masyarakat, seperti skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel, dengan modul dari berbagai negara yang berhasil menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi mereka,” kata Franky.
Melalui program DMPA, perusahaan ini memberdayakan masyarakat di 405 desa yang tersebar di 5 provinsi dengan beragam produk holtikultura, peternakan, perikanan, dan juga kerajinan, sedangkan program CSR Pabrik telah membina 87 UMKM yang bergerak di berbagai sektor.
Presiden Joko Widodo yang hadir sempat berbicang dengan salah satu petani madu binaan program DMPA APP Sinar Mas dari Provinsi Jambi, Wanudin.
Baca juga: UMKM Bisa Akses Pendanaan Hingga Rp 10 Miliar di LandX, Ini Syaratnya
Presiden mengapresiasi usaha dan kemasan produk yang diproduksi Wanudin dan men menekankan pentingnya packaging dan branding terhadap suatu produk.
"Seperti madu, biasanya dimasukkan botol dan dijual di pasar, namun dengan packaging yang bagus dan branding produk yang baik, dapat menaikkan harga jual berkali-kali lipat. Sentuhan seperti itu yang diharapkan. Jika bisa, bukan hanya dipasarkan ke pasar lokal atau domestik, namun juga dibawa ke pasar ekspor,” ungkapnya.
Wanudin mengatakan terbantu melalui kemitraannya dengan perusahaan yang memberikan banyak perubahan ekonomi kelompoknya.
Baca juga: Dukung UMKM, Penyaluran KUR Bank Sumut Naik 29 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun
Dari semula kelompok ini hanya fokus pada bagi hasil kemitraan, kini memiliki pendapatan lain dari budidaya lebah sehingga membantu menopang pendapatannya, dimaa saat ini telah mengelola 2.000 kotak lebah jenis Apis Mellifera dengan penghasilan sekitar Rp 200 Juta per bulan.
Sejak sebulan lalu kelompok mereka telah membuka cabang pemasaran di Batam, Kepulauan Riau. Usaha madu mereka memiliki brand Madu Murni Melifira.
Baca juga: Bantu UMKM Kembangkan Potensi Bisnis, KoinWorks Luncurkan Platform Edukasi KoinLearn
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menuturkan bahwa sektor UMKM merupakan sektor strategis nasional, berdasar data Kementerian Koperasi dan UMKM sektor ini memiliki kontribusi terhadap PDB lebih dari 61 persen.
"Kita harapkan melalui gerakan nasional UMKM naik kelas ini, semua pihak yang terlibat dapat bekerjasama dan berkolaborasi secara konsisten demi mewujudkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia," ungkap Suhendra.