Perjanjian Perdagangan UEA CEPA Diprediksi Bisa Genjot Ekspor Indonesia 7,7 Persen
Perjanjian UEA CEPA diyakini akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia sebesar 7,7 persen.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya Indonesia akan mendapat banyak keuntungan setelah bergabung di perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA CEPA antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Persatuan Uni Emirat Arab (UEA).
Menurutnya, perjanjian tersebut akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia sebesar 7,7 persen.
"Berdasarkan analisis yang telah kami lakukan, UEA CEPA diprediksi akan meningkatkan ekspor Indonesia ke UEA dengan rata-rata 7,7 persen per tahun," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Selain itu, Zulhas mengatakan, perjanjian itu juga dapat membantu APBN Indonesia sebesar empat persen.
"Peraturan ekonomi digital pada peraturan ini, diproyeksikan berkontribusi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia sebesar empat persen," lanjutnya.
Baca juga: Indonesia Sasar Jepang untuk Ekspor Produk Biomassa Cangkang Sawit
Zulhas berujar, beberapa sektor yang mengalami peningkatan yaitu Crude Palm Oil (CPO), makanan olahan, tekstil, kertas dan produk manufaktur.
Ia juga menargetkan 30 juta UMKM akan berkontribusi pada perjanjian perdagangan Internasional antara Indonesia dan UEA.
Baca juga: Bio Farma Ekspor Vaksin Polio ke Sejumlah Negara di Afrika hingga Eropa
"Kemendag memiliki target untuk mendorong lebih dari 30 juta UMKM bergabung dalam ekosistem perdagangan ekonomi digital pada tahun 2023. Sehingga para pelaku usaha mendapat manfaat yang besar dari implementasi perjanjian ini," ungkap Zulhas.