Berkat Pemasaran Digital Produk UMKM Desa Sukarara Lombok Berhasil Tembus Pasar Ekspor
Pemilik UMKM Ombak Food di Desa Sukarara, Yosi mengatakan sejumlah produknya sukses menembus pasar ekspor
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Sejumlah produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, berhasil menembus pasar ekspor.
Pemilik UMKM Ombak Food, Yosi mengatakan sejumlah produknya sukses menembus pasar ekspor. Sukses ekspor itu, kata dia, tak lepas dari peranan BAKTI Kominfo.
“Kami sudah beberapa kali mengirim produk kami ke luar negeri juga walaupun belum banyak dan itu setelah kami mengikuti pelatihan BAKTI ini,” kata Yosi di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Pentingnya UMKM Memiliki Produk Berbasis Value
Ia menambahkan, sederet pelatihan BAKTI Kominfo membuatnya mulai memerhatikan aspek digital dalam berjualan. Satu di antaranya ialah membuat konten pemasaran untuk menarik konsumen melalui platform digital.
Beberapa produk Ombak Food, kata dia, berhasil diekspor ke sejumlah negara di Asia hingga Eropa. Beberapa di antaranya ialah Singapura, Taiwan dan Jerman.
“Alhamdulillah berapa kali kami sudah ngirim ke luar negeri di antaranya ke Taiwan, Singapura, dan juga di Jerman,” ujarnya.
“Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih banyak lagi ngirimnya ke luar negeri,” lanjut Yosi.
Pelaku UMKM lainnya, yang juga perajin tenun, Satria mengatakan sejumlah produknya berhasil terjual ke Malaysia hingga Thailand. Itu pula, lanjut dia, tak lepas dari peranan BAKTI Kominfo.
“Walaupun masih setengah mendapat ilmunya, tapi saya bisa dikenal di Bangkok, silahkan cek aja di IG (Instagram). Dan kami dikasih penghargaan. Dan kami mempromosikan kain tenun pran alam,” katanya.
Baca juga: Jokowi: Perusahaan Besar Perlu Bina Lingkungan dan Dampingi UMKM
Ia pun mengajak warga di Desa Sukarara untuk turut mengikuti langkahnya mengembangkan produk UMKM bersama BAKTI Kominfo. Ia menyebut setidaknya ada 30 UMKM yang masih perlu mengikuti pelatihan digital marketing.
“Bagi saya sangat bermanfaat. Contohnya sayabbisa sampai ke bangkok saya viralkan songket tran alami, kemudian sampai ke Malaysia,” tutur Satria.
Ia pun berharap BAKTI Kominfo terus memberikan pelatihan kepada UMKM warga Desa Sukarara agar dapat mengembangkan produknya hingga ekspor ke luar negeri.
“Mudah-mudahan kami di bantu bila perlu bisa ekspor kain songket yng ada di Desa Sukarare,” ucapnya.