Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saat Pimpin Sidang P20, Puan Maharani: Pembatasan Komoditas Hanya Akan Mengancam Rantai Pasok Pangan

Merujuk data World Food Program, sebanyak 828 juta orang menderita kelaparan pada 2022. Sementara itu, kenaikan harga pangan mencapai 21% di 2021.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Saat Pimpin Sidang P20, Puan Maharani: Pembatasan Komoditas Hanya Akan Mengancam Rantai Pasok Pangan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR Puan Mahari menyampaikan sambutan saat pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10/2022). P20 merupakan Forum Parlemen Negara-Negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian KTT G20, dalam forum tersebut DPR mengusung tema 'Stronger Parliament for Sustainable Recovery' yang diselenggarakan pada 5-7 Oktober 2022. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20).

Satu di antara isu yang dibahas para pimpinan parlemen-parlemen negara G20 itu, termasuk persoalan gangguan rantai pasok pangan.

Isu tersebut disampaikan dalam sesi II Sidang P20 yang bertemakan ‘Keamanan Pangan dan Energi serta Tantangan Ekonomi’.

Puan menyoroti soal krisis pangan dan energi global yang diperparah akibat pandemi, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik.

Baca juga: Presiden Jokowi Bicara di P20: Kita Harus Perkuat Titik Temu untuk Atasi Krisis Lebih Efektif

Merujuk data World Food Program, sebanyak 828 juta orang menderita kelaparan pada 2022. Sementara itu, kenaikan harga pangan mencapai 21 persen di tahun 2021.

“Dunia perlu ambil tindakan segera untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dan energi, serta memulihkan gangguan rantai pasok,” kata Puan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Parlemen dunia pun, dinilai Puan, perlu memastikan perdagangan pangan dan komoditas pertanian yang terbuka, adil, transparan, dan non-diskriminatif.

“Tindakan pembatasan hanya akan mengancam rantai pasok dan perdagangan pangan global yang berimbas paling besar bagi negara-negara berkembang dan negara miskin,” ucapnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Puan, berbagai tantangan ini menegaskan bahwa kolaborasi inklusif antara semua pemangku kepentingan mutlak dilakukan.

Terutama dengan lembaga keuangan internasional, sektor swasta, dan like minded countries.

“Kolaborasi harus diikuti dengan alih teknologi yang saling menguntungkan. Kita juga perlu untuk terus mendorong kebijakan transisi kepada energi bersih dan terbarukan. Parlemen harus berperan dalam kolaborasi ini sebagai lembaga yang membawa aspirasi rakyat,” kata Puan.

“Solidaritas dan kerja sama multilateral juga harus diarahkan untuk membantu negara yang paling terkena dampak krisis yakni untuk menjawab kebutuhan jangka pendek dalam ketahanan pangan dan energi, serta memperkuat stabilitas keuangan global,” imbuhnya.

Puan menyatakan, pemerintah membutuhkan peran serta parlemen yang lebih kuat dalam upaya mengatasi tantangan global, membangun ketahanan pangan dan energi, serta mempercepat pemulihan ekonomi.

Untuk itu, penting sekali bagi parlemen berkolaborasi demi menjamin akses pangan dan energi, serta menjawab tantangan ekonomi.

Baca juga: Buka P20, Puan Ingatkan Tantangan Global Harus Dihadapi secara Gotong Royong

“Khususnya melalui fungsi penganggaran, pembuatan undang-undang, dan pengawasan yang kita miliki,” ucapnya.

Dengan kolaborasi bersama, terutama antara negara G20 sebagai sebagai ekonomi terbesar di dunia, Puan menyebut tantangan terhadap tingginya harga pangan dan energi serta lambatnya pertumbuhan ekonomi global dapat dikelola dengan lebih baik.

Adapun pembicara dalam sesi II P20 adalah pimpinan parlemen Azerbaijan Sahiba Gafarova yang menyampaikan pentingnya merespons isu ketahanan pangan dan energi serta tantangan ekonomi melalui kerjasama global.

Kemudian pimpinan parlemen Rusia, Valentina Matvienko, dan Kim Young Joo dari Korea Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas