Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Kenaikan Tarif, Komunitas Ojol dari Berbagai Wilayah Ramai-ramai Kirim Surat ke Kemenhub

Komunitas yang mewakili puluhan ribu driver ojol di Indonesia ini mengaku puas dengan tarif saat ini

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Soal Kenaikan Tarif, Komunitas Ojol dari Berbagai Wilayah Ramai-ramai Kirim Surat ke Kemenhub
Warta Kota/Yulianto Anto
Kementerian Perhubungan telah mengumumkan soal kenaikan tarif ojek online (Ojol) mulai 11 September 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas driver ojol dari berbagai daerah sepakat mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Surat itu berisi pernyataan secara terbuka atas apresiasi mereka terhadap kenaikan tarif ojek online yang dilakukan Kemenhub.

Komunitas yang mewakili puluhan ribu driver ojol di Indonesia ini mengaku puas dengan tarif saat ini, lantaran membantu mereka menghadapi kenaikan harga sembako dan kenaikan harga BBM.

Komunitas tersebut antara lain Single Fighter Indonesia dari Jawa Barat, Komunitas The Legend dari Makassar, dan Komunitas GDB dari Depok.

Ketua Umum Komunitas GDB Depok Firmansyah yang menaungi ribuan driver ojol dari 17 communities di Depok, mengatakan mereka semakin semangat bekerja dengan kenaikan tarif ini.

"Kita ucapin terimakasih kepada pemerintah yang mengatur kenaikan tarif ini kenaikan ini berdampak positif, apalagi BBM juga naik," kata Firmansyah dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (5/10/2022).

BERITA REKOMENDASI

Salah satu driver ojol asal Balikpapan, Cherish Wiranata, mengatakan kenaikan tarif ojol akan membantu pemasukan karena pengeluarannya meningkat sejak naiknya harga BBM.

Dia menilai kenaikan tarif tak membuat orderan sepi karena saat ini sehari masih bisa dapat 6-8 orderan.

Baca juga: Tarif Ojol Sudah Naik Sejak Pekan Kemarin, Bagaimana Nasib Orderan Penumpang? Ini Kata Pengemudi

Abdul Rizak (43), salah satu driver Maxim yang menarik ojol di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, mengatakan kenaikan tarif ojol membuat ia lebih bersemangat.

Menurutnya, itu adalah bukti adanya perhatian dari pemerintah dan perusahaan kepada mitra.

Baca juga: INDEF Sebut Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi hingga Meningkatnya Penduduk Miskin

Gustika Aviandi dari Komunitas Wong Edan di Jakarta yang sejak 2016 menjadi driver ojol menilai, komisi atau biaya sewa aplikasi sebesar 20 persen saat ini sudah dirasa fair.

Menurutnya, jika dikurangi malah akan mengurangi manfaat yang mereka dapat. Oleh karena itu, dia dan komunitasnya tak ingin besaran komisi yang berlaku saat ini, berubah komposisinya.

Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik, Ini Curhat Para Mitra Pengemudi di Lapangan

"Saya pribadi tidak masalah. Sehari bisa bawa pulang bersih Rp250 ribu, saya keluar pagi sampai malam. Ya, kalau mau lebih giat lagi, bisa sampai Rp400 ribu, itu bersih. Karena semua layanan itu dinyalain," ujarnya.

Selain memberi apresiasi kepada Kemenhub, mereka juga menilai kehadiran Grab, Gojek dan aplikasi ride hailing lainnya membantu mereka memperkuat ekonomi keluarga, bahkan membantu mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Baca juga: Tarif Ojol Sudah Naik, Pengemudi Tetap Tak Setuju dan Mengaku Rugikan Pendapatan

SEGER community asal Jawa Tengah menyatakan, penyesuaian tarif ojek online di tengah kenaikan BBM, cukup membantu mereka. Apalagi pasca kenaikan, orderan masih terus ada.

Dalam suratnya ke Kemenhub, perwakilan driver ojol juga meminta aplikator terus meningkatkan layanan dan berbagai program promo agar orderan meningkat.

Melalui surat yang dikirim ke Kemenhub, para driver ojol berharap pemerintah lebih mendengarkan aspirasi para driver ojol aktif yang hanya ingin bekerja dan meminta aturan yang sudah berjalan tersebut dilaksanakan dengan baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas