Bahas Pemangkasan Produksi Minyak, Presiden Uni Emirat Arab Lakukan Pertemuan dengan Vladimir Putin
Menteri Energi UEA, Suhail al-Mazroui mengatakan bahwa pengurangan produksi minyak itu merupakan hal teknis, bukan politis
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI – Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan melakukan kunjungan ke Rusia pada Selasa (11/10/2022) untuk bertemu Presiden Vladimir Putin dengan agenda membahas masalah energi.
Agenda pertemuan kedua pemimpin tersebut telah disampaikan oleh kantor berita negara UEA, WAM pada Senin (10/10/2022) dengan topik utama mengenai pemangkasan produksi minyak OPEC Plus.
Sebelumnya, OPEC Plus telah merencanakan pemangkasan produksi minyak sebesar dua juta barel per hari
Baca juga: India sedang Pertimbangkan Tawaran Rusia pada Proyek Minyak Sakhalin-1
“Selama kunjungannya, Yang Mulia Sheikh Mohammed akan membahas dengan Presiden Putin hubungan persahabatan antara UEA dan Rusia bersama dengan sejumlah masalah regional dan internasional serta perkembangan kepentingan bersama,” kata kantor berita WAM.
Dilansir dari Aljazeera, Selasa (11/10/2022) Menteri Energi UEA, Suhail al-Mazroui mengatakan bahwa pengurangan produksi minyak itu merupakan hal teknis, bukan politis.
Di sisi lain, pemerintahan presiden AS Joe Biden telah berusaha keras untuk mencegah pemangkasan produksi minyak OPEC Plus, berharap agar harga bensin tidak melonjak menjelang pemilihan paruh waktu di AS.
Memilih Netral di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Hungaria dan Serbia akan Bangun Pipa untuk Angkut Minyak Rusia, Buntut Sanksi Uni Eropa
UEA telah mempertahankan sikap netral terhadap operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
“UEA adalah sekutu lama AS, dan sikapnya terhadap konflik Ukraina mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan hubungan dalam tatanan dunia baru, di mana Moskow dan Beijing sama pentingnya bagi negara Teluk itu,” kata para analis.
Di samping itu, Arab Saudi dan anggota OPEC Plus lainnya telah mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mencegah volatilitas daripada menargetkan harga minyak tertentu.