Ekonom INDEF: Tak Mengejutkan Jika Ojol Kini Jadi Sumber Nafkah Utama di Masa Pandemi
Tingginya minat masyarakat menekuni pekerjaan menjadi driver ojol tidak lain karena tingginya kebutuhan terhadap jasa ojol.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ojek online (ojol) telah menjadi salah satu sumber pekerjaan utama yang menjadi tumpuan banyak orang di masa pandemi.
Hal ini tergambar dari hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dirilis Oktober 2022, yang menunjukan hampir 60 persen pengemudi ojek online bergabung menjadi pengemudi di masa pandemi atau dalam dua tahun terakhir.
Survei ini juga menangkap fenomena bahwa mayoritas pengemudi ojol juga menjadikan ojol sebagai pekerjaan utamanya.
Survei bertajuk Persepsi Masyarakat Terhadap Penyesuaian Jasa Angkutan Ojek Online itu menyebut 54 persen responden pengemudi ojol menjadikan status driver ojol sebagai pekerjaan utama.
Fenomena ini menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda merupakan fenomena yang tidak mengejutkan.
Huda mengatakan, sektor transportasi, khususnya ojol saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang banyak ditekuni oleh masyarakat di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari jumlah ojol di Indonesia yang sangat besar, lebih dari 4 juta mitra driver.
Tingginya minat masyarakat menekuni pekerjaan menjadi driver ojol tidak lain karena tingginya kebutuhan terhadap jasa ojol.
Baca juga: Program Subsidi KPR, Driver Ojek Online Bayar Uang Muka Rp2 Juta Bisa Miliki Rumah
Seperti diketahui, ojol sudah menjadi moda transportasi konsumen dari rumah menuju ke pusat-pusat aktivitas seperti kantor, pusat perbelanjaan, dan sekolah.
Moda transportasi ini dianggap lebih praktis dan lebih cepat dibandingkan angkutan umum lainnya.
Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan yang dirilis Oktober 2022, menunjukan 37,29 persen responden pengguna ojol menyatakan menggunakan ojol dikarenakan lebih praktis.
Sementara 32 persen responden lainnya menyatakan menggunakan ojol karena lebih cepat. Sedangkan responden sisanya menyatakan menggunakan ojol dikarenakan lokasi asal atau yang dituju belum dilalui kendaraan umum, dan alasan lainnya.
Baca juga: Gojek Lakukan Sosialisasi Kenaikan Tarif Ojol ke Mitra Pengemudi
Selain potensi pengguna itu, menurut Huda, sebagian besar masyarakat memilih pekerjaan sebagai driver ojol dikarenakan dari sisi waktu, pekerjaan ini sangat fleksibel. Para mitra driver bisa menentukan waktu bekerja dan target pendapatan sendiri.
Namun masa pandemi semakin mendorong para driver ojol untuk lebih aktif dan lebih lama beroperasi untuk menjaga tingkat pendapatannya yang harus tergerus oleh dampak pandemi.