Hasil Survei: Masih Banyak Masyarakat Belum Mengetahui Biaya Pengeluaran Ekstra Usai Beli Hunian
survei tersebut mengungkap 71 persen responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study semester II 2022 menunjukkan masih banyak pencari rumah tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya diketahui tentang proses pembelian rumah.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengatakan, survei tersebut mengungkap 71 persen responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian.
Namun, ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16 persen responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Turunkan Tingkat Hunian Hotel dan Konsumsi Oleh-oleh
"Dari seluruh aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui responden adalah tidak mengetahui seputar biaya-biaya ekstra yang perlu mereka keluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17 persen responden, sementara 14 persen responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian," kata Marine dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).
Selanjutnya, kata Marine, 14 persen responden tidak mengetahui seputar skema pembiayaan, atau program pemerintah yang bisa mereka ambil untuk membeli hunian, dan 12 persen responden tidak mengetahui seputar pajak, seperti BPHTB, NJOP, atau PBB.
"Sedangkan 9 persen responden tidak mengetahui seputar kemampuan finansial dan persyaratan yang harus mereka penuhi untuk pembiayaan hunian, serta 6 persen responden tidak mengetahui seputar cara memilih hunian yang tepat, seperti dari faktor lokasi, harga, tipe, dan lain sebagainya," paparnya.
Dalam menyikapi hal itu, Induk usaha Rumah.com, PropertyGuru Group Limited, perusahaan teknologi properti (PropTech) melakukan brand repositioning (reposisi merek) yang terpusat pada panduan untuk semua orang dalam ekosistem properti, termasuk pencari properti, penjual, agen, pengembang, bank, juru taksir, dan perencana kota.
Hari V. Krishnan, Chief Executive Officer and Managing Director, PropertyGuru Group, mengatakan, platform yang dimiliki perusahaan menjadi sarana dimana siapa pun yang mencari, atau menjual properti dapat membuat keputusan properti dengan percaya diri.
Baca juga: Hunian TOD Dirancang untuk Masyarakat Urban, Pengamat: Relevan untuk yang Bekerja di Kota
"Karena setiap interaksi dijunjung oleh prinsip-prinsip yang menciptakan kepercayaan di antara pengguna. Sarana tersebut adalah platform kepercayaan properti," paparnya.
"Kami memperkenalkan solusi data yang membawa transparansi, menggunakan inovasi kami dalam teknologi untuk memberikan efisiensi dan mendigitalkan pembelian dan penjualan properti," sambungnya.
Marine kembali menyampaikan, dengan brand repositioning ini, maka pihkanya semakin berkomitmen untuk tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi KPR yang akan memandu langkah setiap pencari hunian.