Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Kucurkan Dana 160 Juta Dolar AS Melalui TubanPetro untuk Pengembangan Balongan

perluasan kapasitas produksi PT Polytama Propindo, salah satu anak usaha TubanPetro, melalui proyek PP 2 Balongan, kini bergerak lebih maju

Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina Kucurkan Dana 160 Juta Dolar AS Melalui TubanPetro untuk Pengembangan Balongan
dok. Setkab
Pabrik petrokimia PT Tuban Petrochemical Industries di Tuban, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan industri petrokimia nasional melalui PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) Group, akan menjadi jawaban atas persoalan masih tingginya impor bahan petrokimia yang menjadi salah satu ganjalan bagi neraca perdagangan Indonesia.

Paling baru, perluasan kapasitas produksi PT Polytama Propindo, salah satu anak usaha TubanPetro, melalui proyek PP 2 Balongan, kini bergerak lebih maju.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa 2022 TubanPetro yang dilaksanakan pada Kamis (6/10/2022) disepakati penerbitan saham baru (rights issue) senilai ekuivalen 160 juta dolar AS dengan dilakukan penawaran terbatas atas saham tersebut kepada PT Pertamina (Persero).

Baca juga: Pertamina Apresiasi Kinerja Positif TubanPetro Saat Pandemi Covid-19

RUPS Luar Biasa juga menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham pada Polytama sebesar kurang lebih 160 juta dolar AS yang akan digunakan untuk pendanaan proyek PP 2 Balongan.

Sebagai informasi, untuk pengembangan PP 2 Balongan di Polytama diperkirakan dibutuhkan pendanaan hingga 323,3 juta dolar AS dimana porsi ekuitas mencapai 160 juta dolar AS.

RUPS Luar Biasa TubanPetro 2022, merupakan tindak lanjut atas RUPS Luar Biasa Polytama pada 28 September 2022 yang menyepakati peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dengan cara menerbitkan saham baru (right issue) yang akan digunakan untuk pendanaan proyek PP 2 Balongan.

Baca juga: Anak Usaha TubanPetro Donasi Ribuan Kantong Jenazah dan APD ke Tim Gugus Tugas Covid-19

BERITA REKOMENDASI

Direktur Utama TubanPetro, Sukriyanto, menyampaikan, pengembangan Polytama, sejalan dengan permintaan Presiden RI Joko Widodo terkait optimalisasi industri petrokimia untuk menekan kebutuhan impor dan untuk memenuhi kebutuhan permintaan biji plastik dalam negeri.

’’Upaya tersebut merupakan langkah strategis dan menjadi peran perusahaan untuk semakin berkontribusi bagi negara,’’ kata Sukriyanto dalam keterangan resmi yang diterima Tribun, Rabu(12/10/2022).

Dijelaskan, penambahan modal untuk perluasan pabrik Polytama, juga merupakan wujud nyata komitmen pemerintah bersama Pertamina untuk mendukung TubanPetro sebagai industri petrokimia nasional. Dengan demikian, TubanPetro bisa dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional terintegrasi.

Perluasan kapasitas produksi Polytama hingga dua kali lipat, lanjut Sukriyanto, diharapkan dapat mengurangi impor Polypropylene dengan meningkatkan produksi Polypropylene dalam negeri.

Kemudian, memaksimalkan pemanfaatan produk Propylene dari kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

’’Polytama akan memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan semua produk yang dihasilkan PP 2 Balongan,’’ ucap Sukriyanto.

Saat ini, proyek PP 2 Balongan juga sudah menyelesaikan sejumlah tahapan. Dari sisi perizinan mulai perluasan usaha, lokasi, rekomendasi kesesuaian tata ruang daerah, dan rekomendasi tata guna tanah, sudah selesai.

Sedangkan untuk proses perizinan lain seperti lingkungan, rekomendasi andalalin, dan lokasi jetty (dermaga), masih dalam proses.

Setelah proses penambahan modal selesai, dilakukan penyusunan Front- End Engineering Design (FEED) yang ditargetkan akan tuntas dalam kurun waktu 6 bulan.

Setelah FEED tuntas, dilanjutkan tahap kontruksi. Dalam pelaksanaan pengembangan PP 2 Balongan, TubanPetro berkoordinasi dengan Subholding Pertamina, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Sebagai tambahan informasi, pembebasan lahan untuk proyek ini juga sudah rampung 98 persen.

Pengembangan PP 2 Balongan ini juga sesuai dengan Head of Agreement (HOA) antara Kementerian Keuangan dan PT Pertamina (Persero) pada 15 Agustus 2018 tentang Pengembangan Industri Petrokimia Nasional dan Rencana Jangka Panjang (RJP), serta usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perseroan Tahun 2022 yang telah disampaikan kepada para pemegang saham.

Sukriyanto menegaskan, TubanPetro berkomitmen penuh untuk mengelola proyek kilang petrokimia guna menurunkan impor produk turunan petrokimia.

’’Semoga pengembangan Polytama melalui perluasan kapasitas produksi akan memberikan manfaat dan berjalan sesuai rencana, juga mampu menekan defisit neraca perdagangan," ucap Sukriyanto.

Perlu diketahui, Polytama sebelumnya sudah menunjuk Basell Poliolefine Italia S.r.l (LyondellBasell) sebagai penyedia lisensi teknologi proses polipropilena, yaitu spheripol untuk proyek Polipropilena Balongan (PP 2 Balongan). Polipropilena Balongan adalah proyek pembangunan Plant polipropilena ke-dua Polytama dengan kapasitas terpasang sebesar 300.000 MTPA.

’’Teknologi proses polipropilena Spheripol dari LyondellBasell diakui merupakan salah satu teknologi proses terbaik yang cocok dan sesuai dengan target spesifikasi dan kualitas dari pasar yang ditargetkan oleh Polytama,’’ tutur Sukriyanto.

Teknologi Spheripol adalah teknologi proses polipropilena terkemuka dengan kapasitas berlisensi lebih dari 30 juta ton.

Teknologi Spheripol generasi kelima terbaru mencakup peningkatan proses yang semakin memaksimalkan efisiensi operasional.

Plant akan mulai beroperasi menggunakan katalis Avant ZN.

Pemegang lisensi baru dapat memanfaatkan keahlian in-house LyondellBasell dalam peningkatan produksi berkelanjutan, pengembangan produk, dan pengetahuan katalis. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas