Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Our Reworked World Berdayakan Pekerja Informal dan UKM hingga Kampanye Selamatkan Bumi

Ke depan, Annika dan kawan-kawan akan meningkatkan kerja sama dengan lebih banyak penjahit dan penenun dari seluruh pelosok nusantara

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Our Reworked World Berdayakan Pekerja Informal dan UKM hingga Kampanye Selamatkan Bumi
Istimewa
Our Reworked World merupakan gerakan atau kampanye slow fashion untuk mengurangi limbah tekstil dan pencemaran lingkungan demi masa depan yang berkesinambungan dengan mereparasi atau mengerjakan ulang (rework) pakaian yang tidak terpakai. Gerakan diinisiasi oleh Annika Rachmat, Christine Joan Emmanuela, Nicole Chu, Britney Halim dan Rachel Indarto. Dimulai sejak tahun 2020, kampanye ini telah menyentuh 3 komunitas lokal; Jakarta, Bali, Klaten, dan masih berkembang. Dalam aktivitasnya, gerakan turut memberdayakan pekerja informal (penjahit lokal) dan UKM, serta bekerja sama dengan Gerakan Kepedulian (GK) Indonesia. 

"Limbah tekstil adalah pencemar air kedua terburuk di dunia setelah limbah industri. Menurut data kami, dari total 200 miliar potong pakaian yang diproduksi setiap tahun, 85 persen di antaranya berakhir di tempat sampah," papar Annika.

Baca juga: Forum G20 Wadahi Pengembangan UMKM, dari Transformasi Digital hingga Dorong Perluasan Daya Saing

"Tak terkecuali, Indonesia, yang juga membutuhkan perhatian lebih pada isu ini. Kami mencatat, dari sekitar 33 juta ton pakaian yang diproduksi, hampir satu juta di antaranya menjadi limbah tekstil tiap tahun," tambahnya.

Inilah yang mendorong Annika bersama rekan lainnya yaitu Nicole Chu dan Britney Halim di awal pandemi tahun 2020 mulai mengumpulkan dan mengurasi pakaian-pakaian bekas atau sudah tak terpakai dari berbagai sumber dan donatur.

Lalu, mereka menentukan ide serta pola yang cocok untuk tiap potong pakaian.

"Kami memberdayakan para penjahit lokal untuk mengerjakan ulang pakaian-pakaian yang tidak terpakai. Setelah ditentukan, para penjahit akan mengerjakannya. Setelah kami nilai sangat layak pakai, kami lantas memasarkan pakaian-pakaian tersebut via Akun Instagram @4urclosetID dan website OurReworkedWorld.com/shop. Apabila ada baju yang terjual, kami serahkan 100 persen keuntungannya untuk mereka," jelas Annika.

Selanjutnya, sejak tahun 2021, Our Reworked World menggandeng UKM dari Bali dan Klaten untuk pengerjaan ke sejumlah fabrik lain, seperti tas jinjing dua sisi (reversible tote bag), tas (bag), tas ransel (backpack), kantong (pouch), hingga “Travel Cube” yang kesemuanya diproduksi melalui proses alami tanpa kimia dan energi fosil.

"Untuk pouch dan ‘Travel Cube,’ kami juga merangkul Gerakan Kepedulian (GK) Indonesia; yakni organisasi nirlaba dengan misi membina keluarga berbudaya, produktif, dan mandiri agar menjadi masa depan Indonesia."

Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Digital Dapat Bantu Akselerasi Bisnis UMKM

Berita Rekomendasi

Our Reworked World mengklaim, setidaknya 95 persen dari 277 produk thrift yang dipajang telah laku terjual, di mana seluruh hasilnya pun telah diteruskan pada mitra penjahit dan beberapa mitra nirlaba di Indonesia.

"Ini bukan hanya tentang kemanusiaan, tetapi apresiasi atas kontribusi mereka yang sangat signifikan untuk masa depan yang berkelanjutan. Karena, dengan cara ini, mereka juga telah mengurangi limbah tekstil berkat slow fashion," kata Annika.

Ke depan, Annika dan kawan-kawan akan meningkatkan kerja sama dengan lebih banyak penjahit dan penenun dari seluruh pelosok nusantara.

Di samping itu, juga berencana untuk membuka cabang di negara lain dengan menggandeng anak-anak muda setempat yang memiliki kepedulian yang sama akan slow fashion dan kesinambungan.

"Kami sangat berharap Our Reworked World dan gerakan-gerakan serupa kami ini tidak berhenti seiring pandemi mereda. Selama dua tahun ini, gerakan kami justru membesar. Saya yakin apabila kampanye slow fashion digaungkan bersama-sama, melibatkan semua pemangku kepentingan, maka masa depan manusia yang berkesinambungan bisa kita capai," pungkas Annika. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas