APVI: Pemerintah Perlu Bikin Regulasi Lindungi Produsen Vape Lokal dari Serbuan Produk Asing
Pangsa pasar vape saat ini lebih dari 90 persen produsen berasal dalam negeri, sementara pengguna 95 persen menggunakan produk dalam negeri.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum pandemi Covid-19, pasar vape di Indonesia mengalami pertumbuhan meningkat dari tahun ke tahun.
Namun, saat pandemi covid-19 membuat pertumbuhan menurun tetapi kini kemudian kembali pulih lebih cepat.
Kabid Dana Usaha dan Event Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Herwindo Prakoso mengatakan, pangsa pasar vape saat ini lebih dari 90 persen produsen berasal dalam negeri, sementara pengguna 95 persen menggunakan produk dalam negeri.
"Tetapi hal ini dapat berubah drastis apabila pemerintah tidak membuat regulasi yang melindungi produk lokal dari gempuran produk asing yang banyak sekali masuk di tahun 2022," kata Herwindo Prakoso yang ditemui di sela-sela ajang pameran IECIE Jakarta Vape Show, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Pertumbuhan Cukup Pesat, IECIE Jadikan Indonesia Tuan Rumah Pameran Vape Sekaligus Awali Tur Global
Pameran industri vaping se-Asia Tenggara yang berlangsung mulai Kamis (20/10/2022) hingga Sabtu (22/10/2022) diikuti oleh 70 perusahaan dari 12 negara diantara Amerika Serikat, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Korea, Kroasia, Malaysia, Polandia, Switzerland, dan Thailand.
Untuk itu agar mampu bertahan, pelaku industri vape lokal harus mampu memperkuat daya saing produk menghadapi produk asing yang banyak memasuki pasar saat ini.
"Di sisi lain, industri vape Indonesia menghadapi tantangan lain yakni edukasi konsumen. Bagaimana menyuarakan bahwa produk vape sebagai produk harm reduction," katanya.
Untuk itu, APVI menaruh harapan besar pada ajang IECIE Jakarta Vape Show dan mengharapkan ajang ini sebagai world biggest vape exhibition dapat membuka peluang ekspor bagi teman-teman produsen, dan dapat memperkuat hubungan antara produsen eliquid lokal dengan produsen device luar negeri agar dapat terjalin kerjasama yang baik.
Pameran ini memberi kesempatan bagi produsen untuk memamerkan produk dan inovasi mereka kepada para pengunjung seperti penjual grosir, distributor, dan penggemar vaping.
Pengunjung dapat melihat secara langsung bermacam-macam produk terbaru antara lain Disposables, Open/Closed Pod Systems, Atomizers, Mods, HTPs, E-liquids, aksesoris vaping dan sebagainya.
Sejumlah produk baru siap diluncurkan selama pameran. Pengunjung dijamin akan melihat produk-produk terbaru terlebih dahulu dan merasakan sensasi teknologi dari dekat.
“Pameran ini tidak hanya menyediakan platform perdagangan bagi peserta pameran dan pengunjung untuk berkomunikasi dan mencapai kesepakatan, tetapi juga berperan sebagai penggerak untuk mempromosikan inovasi produk dan pengembangan industri vaping di Indonesia dan negara sekitar,” ujar Juanita Soerakoesoemah, Event Director PT Pamerindo Indonesia.
“Secara keseluruhan, pameran tiga hari yang sangat dinanti-nantikan ini menjadi acara terbesar tahun ini, tidak hanya menyoroti pasar Indonesia yang sedang berkembang dan pasar Asia Tenggara yang lebih luas, tetapi juga menjadi ajang pertunjukan vaping culture di Indonesia,” kata Juanita.
IECIE Jakarta Vape Show adalah pembuka tur global IECIE ke berbagai negara di dunia.
Sejak tahun 2015, IECIE berhasil menggelar 10 pameran vape skala internasional di Cina dan mempertemukan para pelaku bisnis vape dan menciptakan peluang kerjasama untuk mengembangkan bisnis ke pasar yang lebih luas. IECIE telah berkembang menjadi merk ternama dan platform bisnis profesional untuk industri vape dunia.
Selain memamerkan produk dari berbagai produsen, pameran ini juga diisi dengan diskusi seputar vape yang bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai vape.