Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Industri Farmasi Akan Diseret ke Penegak Hukum, Indonesia Tiga Besar Kasus Gagal Ginjal Akut

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menegaskan kedua industri farmasi tersebut akan diproses ke pidana.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Industri Farmasi Akan Diseret ke Penegak Hukum, Indonesia Tiga Besar Kasus Gagal Ginjal Akut
YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Istana Bogor seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo terkait kasus gagal ginjal akut, Senin (24/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua pabrik obat akan diseret ke penegak hukum terkait dengan kasus kasus gagal ginjal akut.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menegaskan kedua industri farmasi tersebut akan diproses ke pidana.

Menurut Penny, kedeputian bidang penindakan dari BPOM telah bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan hal tersebut. Nantinya akan segera melakukan penyidikan untuk menuju pada perkara pidana.

“Yang penting juga dalam proses ini kami sudah mendapatkan dua industri farmasi yang akan kami tindaklanjuti menjadi pidana,” ujar Penny dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/10).

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Kasus Kematian Gagal Ginjal Akut Anak Naik Sejak Agustus 2022

Meski begitu, Penny belum mau menyebutkan dua industri farmasi tersebut karena masih dalam proses. Penny menyebut, adanya indikasi bahwa kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dari produk dua industri farmasi tersebut.

“Kandungan dari eg dan deg di produknya itu tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan, tapi sangat-sangat tinggi dan tentu saja sangat toxic dan itu bisa cepat diduga bisa mengakibatkan ginjal akut dalam hal ini,” jelas Penny.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, arahan dari Presiden Jokowi adalah untuk memastikan bahwa masyarakat dilindungi dari obat obatan yang ada.

BERITA TERKAIT

Kementerian Kesehatan mencatat, per hari ini, kasus total gagal ginjal akut sebanyak 245 anak di 26 provinsi. Dari jumlah provinsi tersebut, terdapat 8 provinsi yang berkontribusi 80 persen kasus yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara.

“Fatality rate persentasenya cukup tinggi yakni 141 atau 57,6%. Itu sebagian besar menyerang di bawah 5 tahun,” ucap Budi.

Tiga Besar Dunia Gagal Ginjal Akut

Dalam rilis resmi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tercatat kasus gagal ginjal akut terjadi di tiga negara, yakni Indonesia, Gambia, dan Nigeria.

Yang mengejutkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak mengalami kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak-anak.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus gangguan ginjal akut pada anak tahun 2022 ini paling banyak terjadi di Indonesia dengan total 118 kematian. Jumlah itu melampaui kasus kematian di Gambia yang berjumlah 50 kematian dan Nigeria yang berjumlah 28 kematian.

Baca juga: Waspada Obat Sirop Sebabkan Gagal Ginjal, Legislator Golkar: Harus Segera Antisipasi Cepat dan Tepat

Oleh karenanya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong perlu adanya pelacakan terhadap obat-obatan sirup yang diduga menjadi penyebabnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas