Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Dibuka untuk Perjalanan Luar Negeri
Aktivitas penerbangan di Bandara Halim hanya digunakan untuk medical evacuation, VIP Flight, dan penerbangan pribadi untuk kebutuhan bisnis
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menambah pintu masuk Indonesia, bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) untuk kepentingan penerbangan tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kebijakan itu telah sesuai dengan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Nomor 25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Setelah melakukan perbaikan dan renovasi untuk memaksimalkan pelayanan bandara internasional, Bandara Halim Perdanakusuma siap menerima kembali penerbangan angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri," kata Wiku Adisasmito, dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: WIKA Tuntaskan Proyek Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma untuk Sambut KTT G20
Wiku menjelaskan, aktivitas penerbangan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma hanya digunakan untuk medical evacuation, VIP Flight, dan penerbangan pribadi untuk kebutuhan bisnis dan investasi.
Kata dia, hal itu ditunjukkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, ditengah ketidakpastian perekonomian global.
"Hal ini dilakukan demi pemulihan ekonomi nasional yang maksimal khususnya kepada angkutan udara yang tidak berjadwal dan bukan niaga," tuturnya.
Sebelumnya, terdapat 15 pintu masuk Internasional yang diberlakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 25 Tahun 2022.
Ke-15 pintu masuk itu diantaranya, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma: Bernuansa Tradisional
Bandara Hang Nadim, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Yogyakarta, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kertajati, dan Bandara Sentani.