Menteri ESDM Sebut Indonesia Berkomitmen Jalani Ekonomi Rendah Karbon
Arifin menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mendorong investasi dan mengembangkan energi-energi yang berkelanjutan
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan, Indonesia berkomitmen untuk menjalani ekonomi rendah karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencapai target pengurangan nol emisi di 2050.
Dengan menggunakan berbagai sumber daya alam yang ada, lanjutnya, Indonesia baru saja menyampaikan dokumen target pengurangan emisi sebesar 26 persen atau setara dengan 8.000 ton CO2 pada 2030.
"Ini menunjukkan target yang lebih ambisius yang dimiliki Indonesia di pertemuan terkait transisi energi dari para menteri energi di G20," ujarnya dalam acara "Shine Bright: Advancing G20 Solar Leadership", Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Dorong Inovasi Rendah Karbon untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan di Indonesia
Selain itu, Arifin menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mendorong investasi dan mengembangkan energi-energi yang berkelanjutan.
Kemudian, juga memproduksi energi tersebut dan meningkatkan langkah-langkah efisiensi energi dengan menggunakan teknologi tanpa emisi dan rendah emisi.
"Ini sesuai dengan kesediaan ketersediaan sumber daya kami," katanya.
Adapun selain masalah keuangan, memang teknologi adalah persoalan yang sangat penting karena hanya 52 persen dari teknologi tersebut tersedia untuk transisi energi.
"Baterai yang canggih dan teknologi-teknologi lain masih diteliti," pungkas Arifin.