Hingga Kuartal III 2022, Bank Sampoerna Bukukan Pendapatan Bunga Bersih Rp617 Miliar
Pinjaman yang disalurkan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 mencapai lebih dari Rp 6 triliun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Padahal kartu ATM yang dapat digunakan di ATM bank mana pun secara gratis ini, dapat diajukan melalui aplikasi tanpa dikenakan biaya pembuatan ataupun administrasi bulanan.
Pada saat yang sama, pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi yang terus dilakukan Bank Sampoerna juga mengantar pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan berbagai kemudahan dan peluang demi meningkatkan transaksi usaha.
Penggunaan aplikasi Sampoerna Mobile Merchant, misalnya. Cukup dengan memanfaatkan aplikasi ini dan membuka rekening Sampoerna Mobile Saving secara online, pengusaha UMKM dapat menerima pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dari bank ataupun dompet digital mana pun.
Semakin dimanfaatkannya teknologi digital terlihat antara lain dari naiknya nilai transaksi virtual account yang difasilitasi Bank Sampoerna yang sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 tercatat senilai hampir Rp 60 triliun, meningkat lebih dari 40% dari nilai transaksi pada periode yang sama tahun 2021.
Dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian/prudensial, Bank Sampoerna dapat menekan tingkat kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) bruto menjadi 2,8% per akhir September 2022 dari 2,9% pada tahun sebelumnya. Demikian pula jumlah kredit yang direstrukturisasi menurun menjadi 26,5% dari 39,1% pada akhir September 2021.
Baca juga: Genjot Penyaluran Pembiayaan UMKM, Bank Sampoerna Gandeng Fintech Mekar
Sementara itu, mempertimbangkan kondisi pandemi Covid yang belum sepenuhnya usai, sentimen kenaikan suku bunga acuan, dan kekhawatiran akan resesi global, Bank Sampoerna membuat beban penyisihan penurunan nilai kredit senilai Rp 249 miliar sepanjang periode Januari hingga September 2022.
Nilai ini meningkat sebesar 45% dibandingkan penyisihan yang dibuat selama periode yang sama tahun 2021. Dengan demikian rasio penyisihan kredit terhadap keseluruhan kredit bermasalah (rasio CKPN terhadap NPL) mencapai 131%.
Henky melanjutkan, secara keseluruhan Bank Sampoerna mencatatkan laba bersih hingga kuartal III-2022 sebesar Rp 28,2 miliar, sejalan dengan pertumbuhan aset sebesar 10% menjadi Rp 13,4 triliun.
Bank Sampoerna siap untuk terus berkiprah baik hingga akhir tahun 2022. Apalagi pemegang saham sendiri telah mendukung Bank melalui peningkatan modal inti hingga melampaui Rp 3 triliun, sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan.