Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

OJK Catat Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Masih di Bawah 50 Persen

Literasi keuangan diperlukan terutama bagi anak-anak agar dapat mencapai kesuksesan akademis dan finansial saat mereka tumbuh dewasa.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in OJK Catat Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Masih di Bawah 50 Persen
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Ilustrasi literasi keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 mencatat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 49,68 persen. Sedangkan inklusi keuangan OJK mencatat sebesar 85,10 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan keuangan secara baik, masih menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 mencatat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 49,68 persen.

Sedangkan inklusi keuangan OJK mencatat sebesar 85,10 persen.

Baca juga: Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia Meningkat Jadi 49,68 Persen 

Meskipun angka ini meningkat dibandingkan 2019 tetapi Indonesia masih tertinggal dari negara lainnya di kawasan Asia.

Literasi keuangan diperlukan terutama bagi anak-anak agar dapat mencapai kesuksesan akademis dan finansial saat mereka tumbuh dewasa.

Orang tua memainkan peran yang penting bagi anak-anak mereka karena sebagian besar kebiasaan uang kita terbentuk sejak kecil, kita mencontoh perilaku uang dan kebiasaan uang orang tua kita.

Berita Rekomendasi

Hal inilah yang menjadi salah satu fokus dari perusahaan edukasi keuangan, Jopez Academy berkomitmen untuk membekali orang tua dalam proses pembelajaran keuangan yang akan membekali anak-anak dengan kebiasaan uang positif.

Sehingga, harapannya anak-anak dapat mengambil keputusan yang bijaksana di masa dewasa mereka.

Founder Jopez Academy Ernest Tan mengatakan selama ini, para pendidik dan orang tua sulit menemukan momen yang pas dalam kehidupan sehari-hari untuk memulai percakapan tentang keuangan dengan anak-anak mereka.

"Jopez Academy membuat sebuah kegiatan menyenangkan dan menghibur, seperti Dongeng Keuangan, Permainan Papan Keuangan, permainan uang, dan lain-lain," kata Ernest dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).

Jopez Academy untuk membantu para orang tua dan tenaga pengajar anak usia dini khususnya di kawasan Asia untuk menanamkan literasi keuangan kepada anak-anak mereka.

"Jopez Academy dibentuk karena kami percaya dalam melengkapi kurikulum saat ini dengan proses literasi keuangan yang praktis dan sesuai dengan usia," lanjutnya.

Baca juga: Toko Online Melonjak Akibat Pandemi, Perusahaan Modal Ventura: Harus Diikuti Literasi Keuangan

Prosesnya, imbuh dia, mencakup materi pengajaran dan permainan yang akan membantu mendidik anak-anak dalam mengembangkan kebiasaan menggunakan uang yang tepat dan dengan demikian membangun fondasi literasi keuangan yang kuat.

Menurut Ernest, hal ini bukan tentang berapa banyak uang atau harta benda yang ditinggalkan orang tua untuk anak-anaknya, namun yang terpenting adalah bagaimana anak harus pintar mengatur keuangannya.

Dengan demikian, menanamkan literasi keuangan kepada anak-anak menjadi warisan terbaik bagi mereka.

"Melengkapi anak-anak dengan alat-alat seperti itu sejak dini akan menciptakan banyak peluang untuk kesuksesan seumur hidup mereka," pungkas Ernest.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas