Sebanyak 300.000 Perawat di Inggris Bakal Mogok Kerja Akibat Krisis Biaya Hidup
Perawat di Inggris mengumumkan akan melakukan aksi mogok kerja, sehingga menambah tantangan bagi Perdana Menteri Rishi Sunak
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perawat di Inggris mengumumkan akan melakukan aksi mogok kerja, sehingga menambah tantangan bagi Perdana Menteri Rishi Sunak selama krisis ekonomi berlangsung.
Aksi mogok tersebut diumumkan oleh Royal College of Nursing (RCN) pada Sabtu (5/11/2022).
Pemogokan tersebut bertepatan dengan pekerja Inggris dari beberapa industri lainnya termasuk jaringan kereta api, yang telah melakukan aksi pemogokan selama beberapa bulan terakhir karena kenaikan gaji gagal mengimbangi inflasi dua digit.
Baca juga: Volume Pengiriman Berkurang, Perusahaan Logistik Terbesar di Dunia Peringatkan Risiko Resesi Global
"Tindakan pemogokan kami akan sebanyak untuk pasien seperti halnya untuk perawat - kami mendapat dukungan mereka dalam melakukan ini," kata sekretaris jenderal dan kepala eksekutif Royal College of Nursing (RCN), Pat Cullen, yang dikutip dari Reuters.
RCN mengatakan bahwa anggotanya telah menghadapi pemotongan gaji secara riil dalam satu dekade, dan melakukan pemungutan suara selama empat minggu terakhir untuk memutuskan apakah akan melakukan aksi pemogokan atau tidak, yang menjadi pemungutan suara terbesar dalam 106 tahun terakhir.
Para perawat akan melakukan aksi mogok sebelum malam Natal, lapor surat kabar Observer. Pemogokan itu akan menjadi pemogokan nasional pertama dalam sejarah RCN, kata surat kabar itu, yang mengutip dari pejabat serikat pekerja.