Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Luhut Ungkap Indonesia Mampu Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Kuartal II 2024

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia akan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik (EV Battery) pada kuartal II-2024.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Luhut Ungkap Indonesia Mampu Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Kuartal II 2024
Bambang Ismoyo
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada acara Seminar Climate Change, Decarbonization, Sustainability & Green Economy yang diadakan oleh LPS di kawasan Nusa Dua Bali, Rabu (9/11/2022). Indonesia akan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik (EV Battery) pada kuartal II-2024. 

Teknologi dan biaya investasi yang besar menjadi kendala buat Indonesia. Tapi, negeri ini punya modal utama lainnya; ketersediaan bahan baku berupa bijih nikel yang melimpah. Merujuk data United States Geological Survei (USGS), cadangan nikel Indonesia mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia.

Di sinilah posisi Antam menjadi strategis lantaran perusahaan pelat merah itu merupakan pemilik cadangan nikel terbesar kedua di Indonesia.

Dolok Robert Silaban, Direktur Pengembangan Usaha Antam kepada KONTAN (26/7) menyebut, pada tahun 2021 tercatat cadangan bijih nikel ANTAM sebesar 381,91 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 2 persen dibanding cadangan pada 2020 yang sebesar 375,52 juta wmt. Total cadangan 381,91 juta wmt itu terdiri dari 332,69 juta wmt bijih nikel saprolite dan 49,22 juta wmt bijih nikel limonite.

Untuk target produksi bijih nikel Antam di tahun 2022 sebesar 12,10 juta wmt, tumbuh 10% dari realisasi 2021 yang sebesar 11,01 juta wmt.

Dus, IBC pun menggadang strategi jitu dengan menggandeng CATL dan LG Energy Solution membangun industri baterai EV terintegrasi di tanah air. Keduanya adalah produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

CATL misalnya, merujuk publikasi Wired pada 28 Juni 2022, menyebut CATL memasok 30% dari kebutuhan baterai EV dunia. Tesla, Kia dan BMW merupakan contoh beberapa pabrikan mobil listrik yang menggunakan baterai bikinan perusahaan yang didirikan Zeng Yuqun alias Robin Zeng itu.

Gabungan produksi CATL dan LG Energy Solution, kata Direktur Utama IBC Toto Nugroho, sudah mendekati 300 gigawatt hours (GWh), atau hampir setengah dari produksi baterai EV dunia.

Berita Rekomendasi

Nah, pada April 2022, komitmen dari LG dan CATL berhasil diperoleh. Toto menyampaikan, LG berkomitmen untuk membenamkan investasi senilai US$ 9,8 miliar dan CATL sebesar US$ 5,97 miliar.

"Ini kerja sama end to end, mulai dari mining, refining, hingga menjadi produk baterai, termasuk baterry recycling," ujar Toto kepada KONTAN (25/7).

Skemanya, tahun ini dibikin joint venture (JV) di pertambangan, bekerjasama dengan Antam (ANTM). Di sisi upstream ini, pihak Indonesia akan menjadi pemegang saham mayoritas. Lokasi tambangnya, kata Toto, di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas