Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Turki Jadi Pasar Potensial Komoditas Pertanian Indonesia

Lewat Indonesia Turki Bisnis Forum 2022, pemerintah optimis bisa memperluas serta menjembatani stakeholder.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Turki Jadi Pasar Potensial Komoditas Pertanian Indonesia
ist
Indonesia Turki Bisnis Forum 2022. 

TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Kementerian Pertanian optimis bahwa komoditas pertanian dalam negeri kian memiliki posisi strategis di pasar global.

Beragam kebijakan telah digulirkan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor para petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak untuk terus memperbaiki pertanian Indonesia. Hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dagang antara Indonesia dengan negara-negara lain.

Baca juga: Perusahaan Italia Ini Permudah Eksportir RI Lewat Informasi Penilaian Risiko Bisnis

"Perlu mencari terobosan lain agar pertanian Indonesia tembus pasar global. Jika produk pertanian Indonesia banyak diekspor otomatis akan meningkatkan kualitas pertanian Indonesia dan menjaga harga pertanian tetap stabil," kata SYL.

Salah satunya membidik negara-negara yang memang potensial menjadi destinasi ekspor komoditas pertanian sepertihalnya Turki.

Lewat Indonesia Turki Bisnis Forum 2022, pemerintah optimis bisa memperluas serta menjembatani stakeholder.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan bahwa Indonesia Turki Bisnis Forum 2022 merupakan kegiatan tahunan yang dilaksankan kedutaan Besar di Turki.

Berita Rekomendasi

Giat ini bekerja sama dengan Musihad dan Ihsiad dalam rangka meningkatkan bisnis dagang Indonesia Turki.

Baca juga: Inflasi Turki pada Oktober Tembus 85,5 Persen

"Jadi acara ini merupakan rangkaian acara Musihad Expo pada 1-5 November 2022 di Istanbul yang dihadiri lebih dari 70 Negara di dunia," ujar Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/11/2022).

Dalam ajang tahunan yang dihadiri oleh eksportir, importir, produsen hingga pelaku usaha kecil dan menengah, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Hermanto sebagai perwakilan dari Kementerian Pertanian hadir dalam acara yang digelar di Istambul itu.

Indonesia berhasil melakukan 12 penandatanganan MoU dan LOI ekspor produk Indonesia ke Turki dalam ajang Indonesia-Turkiye Business Forum 2022. Dari 12 total kerjasama dagang tersebut, salah satunya ialah produk Upland milik Kementerian Pertanian.

"Pada acara Indonesia Turki Business Forum 2022 tersebut, total MOU dan LOI yang terjadi pada acara tersebut mencapai 12 kerjasama ekspor Indonesia ke Turki. Produk Upland merupakan salah satu dari komoditas yang berhasil mendapat kerjasama pada even ini," kata Hermanto dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).

Lebih lanjut Hermanto mengatakan, produk upland mendapatkan enam kontrak dengan perkiraan mencapai lebih dari Rp3,6 Miliar. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya permintaan dari negara lain yang hadir dalam event tersebut.

Hermanto menjelaskan, bahwa Turki merupakan pasar potensial yang dapat memasarkan produk-produk Indonesia ke kacah global. Dengan memasukkan produk pertanian ke Turki secara langsung memasarkan pada sejumlah negara lain.

Baca juga: Dengan Alsintan, Kementan Dukung Modernisasi Pertanian di Kotawaringin Timur

"Lokasi Turki yang dekat ke banyak negara membuat kesempatan pemasaran produk Indonesia ke negara lain semakin besar. Selain itu, jumlah turis Indonesia ke Turki setiap tahun meningkat sehingga kebutuhan akan produk pertanian Indonesia di Turki juga seiring terus bertambah," jelas Hermanto.

Adapun Upland merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi dimana pertanian dikembangkan secara komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.

Terkait produk upland, banyak sekali pengusaha makanan dan eksportir Turki yang sangat tertarik dengan produk Upland. Faktornya antara lain karena kualitasnya yang sangat baik, harga terjangkau, serta ada jenis komoditas dan varian yang belum banyak saingannya di pasar Turki.

"Misalnya buah manggis dan olahannya, lada, kopi arabica yang merupakan jenis kopi spesial, olahan bawang merah hingga berbagai jenis beras organik seperti beras merah, hitam dan pink," cetus Ali Jamil.

Tantangan kedepan, jelas Hermanto, adalah bagaimana meningkatkan aspek logistik dan supply chain, konsistensi kualitas dan kuantitas, serta koorporasi petani.

"Karena itu semua amat penting dalam pasca panen dan peningkatan ekspor. Maka dari itu, kehadiran Upland Project diharapkan mampu meningkatkan hal-hal tadi," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas