Konsumsi Kakao Dalam Negeri Siap Digenjot Lewat Dukungan ke Produsen
Upaya menggenjot konsumsi kakao dalam negeri bisa didorong melalui dukungan pada produsen.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat konsumsi kakao dalam negeri disebut bisa meningkat apabila didorong dari sisi produksinya.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Hendratmojo Bagus.
Hendratmojo menganggap percepatan peningkatan konsumsi kakao dalam negeri bisa didorong melalui dukungan pada produsen.
"Kita ingin segera meningkatkan produktivitas melalui intensifikasi. Itu penting. Karena kalau kita menunggu peremajaan, butuh waktu tiga sampai empat tahun untuk menghasilkan," katanya dalam acara peringatan Hari Kakao Indonesia 2022 di SIAL Interfood Exhibition, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2022).
Ia menyebutkan, Kementan perlu adanya edukasi kepada petani mengenai perbaikan tata kelola di kebun.
Menurut dia, hama penyakit yang belum selesai ditangani mampu menjadi faktor turunnya produktivitas.
"Kita juga perlu berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait. Baik pemerintah, swasta, pelaku usaha. Kita ingin wujudkan bahwa kita mampu berbicara di tingkat nasional," ujar Hendratmojo.
Baca juga: Launching Sentra Industri Kakao, BUMMA Siap Kelola
Dorongan pada sisi produsen kelak dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan produk berkualitas bagus.
Hendratmojo turut menyebut dorongan produktivitas ini juga mampu membuat petani lokal mendapat nilai tambah yang diharapkan. "Tidak hanya menjual biji, tapi mendapat nilai tambah nanti," katanya.
Di sisi yang sama, Kementerian Perindustrian melalui Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika mengatakan hal serupa.
Baca juga: AS Umumkan Investasi Senilai Rp 13 Miliar untuk Industri Kakao Indonesia
Peningkatan produktivitas bisa menghasilkan kakao yang berbeda di tiap daerah.
"Kalimantan Timur rasanya akan sangat beda dengan NTT dan Sumba. Juga di Jembrana. Demikian juga daerah yang dikembangkan. Ini akan beda sekali. Kita akan kuasai dunia. ini yang akan kita persiapkan," kata Putu.