Amankan Pasokan Bahan Baku Komponen, Hyundai Jalin Kemitraan dengan Adaro
Kerja sama ini akan membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan aluminum oleh AMI melalui anak perusahaannya
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Hyundai Motor Company menjalin kemitraan dengan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk komitmen pengamanan ketersediaan aluminium yang stabil di tengah meningkatnya permintaan alumunium untuk manufaktur mobil.
Kerja sama ini akan membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan aluminum oleh AMI melalui anak perusahaannya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).
Senior Vice President and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Youngtack Lee, mengatakan Hyundai Motor Company telah mulai mengoperasikan pabrik manufaktur di Indonesia dan telah secara aktif bekerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia, di mana hal ini kemudian dapat menciptakan sinergi di Industri otomotif masa depan, seperti berinvestasi dalam joint ventures manufaktur sel baterai.
Baca juga: Tak Tertarik Tawaran Ekspor ke Eropa, Adaro Fokus Efisiensi dan Tetap Bertahan
"Kerja sama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia dengan sinergi yang lebih kuat," tutur Youngtack Lee, Minggu (13/11/2022).
Bagian dari kerja sama dalam MoU ini antara lain produksi dan ketersediaan aluminium yang diproduksi oleh KAI dan Hyundai Motor berhak membeli aluminium produksi KAI sejak tahap awal.
Kemudian, negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi KAI mendatang (volume offtake belum ditentukan pada kisaran sekitar 50,000 TPA hingga 100,000 TPA).
Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat, menyampaikan kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara.
"Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan kami dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman dan teknologi mutakhir pada kendaraan listrik, kami berharap dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal pertama tahun 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 TPA di tahap awal," jelas Christian Ariano Rachmat.
Upacara penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada perhelatan B20 summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia, dihadiri oleh Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company dan Garibaldi Thohir, President Commissioner of PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk.