Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Curhatan Menteri Bahli Lahadalia: Saya Jujur dari Lubuk Hati Paling Dalam Tak Paham Apa Itu G20 

Bahlil mengaku mengeyam pendidikan di kampung, sehingga dirinya sulit memahami apa yang menjadi tujuan kegiatan G20.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Curhatan Menteri Bahli Lahadalia: Saya Jujur dari Lubuk Hati Paling Dalam Tak Paham Apa Itu G20 
Nitis Hawaroh
Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM dalam acara peluncuran Bali Kompendium atau Panduan Investasi Lestari di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, Senin (14/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku dirinya sempat tak memahami esensi mengenai kegiatan Presidensial G20.

Bahkan, Mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu mengaku, oleh karena mengeyam pendidikan di kampung dirinya sulit memahami apa yang menjadi tujuan kegiatan G20.

"Saya jujur, untuk mengatakan dari lubuk hati yang paling dalam awal-awalnya saya engga ngerti apa ini G20. Memang dasar sekolah di kampung jadi enggak ngerti," ujar Bahlil seraya menggugah tawa disela sambutannya pada acara Bali Kompendium, di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, Senin (14/11/2022).

Baca juga: Deklarasikan Bali Kompendium, Bahlil Lahadalia Sebut Investasi Harus Berkolaborasi dengan Daerah

Namun, setelah ia pelajari, kegiatan G20 ini merupakan bagian penting terhadap kebijakan ekonomi secara global.

"Setelah saya pelajar, setelah saya ikut terlibat dan ikut mengambil bagian dalam proses. Ternyata ini adalah forum yang sangat luar biasa sekali untuk mempengaruhi kebijakan global dan tidak main-main," tegasnya.

Lebih lanjut, pria asal Indonesia Timur ini menyatakan, negara-negara yang terlibat G20 menyatakan apresiasi terhadap pelaksanaan Presidensi G20 yang berlangsung di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Kata Bahlil, apresiasi itu dia dapat setelah bertemu dalam forum diskusi dengan negara-negara G20.

"17 kepala negara dan beberapa organisasi besar kepala negara di G20. Belum lagi negara-negara yang di undang hadir di Bali, dan kita menjadi tuan rumah. Sebagian yang saya temui mereka katakan bahwa Bali, Indonesia, luar biasa sekali pelayanannya top deh," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meluncurkan Bali Kompedium di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, Senin (14/11/2022).

Bahlil mengatakan, Bali Kompendium ini merupakan panduan investasi lestari yang memuat kebijakan terhadap kesejahteraan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha daerah.

Sebab kata dia, investor yang masuk ke Indonesia harus mengutamakan nilai tambah dari daerah investasi. Bukan hanya meninggalkan bencana bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan, panduan investasi lestari ini merupakan sejarah baru selama Republik Indonesia merdeka.

"Bali Kompendium ini adalah susunan masukan dari semua negara yang kemudian diramu, bersama kementerian investasi. Ini adalah pertama kali terjadi sejak Republik Indonesia ini merdeka," kata Bahlil.

Baca juga: Bahlil Sebut Aliran Dana Investasi EBT Bagi Negara Berkembang Sudah Setara Negara Maju

"Saya katakan bahwa, setiap investasi yang masuk harus berkolaborasi dong dengan orang daerah, sama pengusaha daerah agar tumbuhnya bareng-bareng," sambungnya.

Hal lain yang disampaikan Bahlil, Bali Kompendium ini dilakukan lantaran dorongan dari sebagian negara maju yang berlaku semena-mena terhadap negara berkembang.

"Ada yang merasa lebih pintar dan paling tau, dia ngatur yang lain. Saya katakan bahwa ini cara-cara yang tidak relevan dengan perkembangan global," ucapnya.

"Maka kemudian kita rumuskan arah kebijakan investasi masing-masing negara, sudah kita hargai dengan keunggulan komparatif nya, dengan harga nya, dengan konstitusi negaranya, dengan kultur masyarakat di negara ini," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas