Didominasi Proyek BUMN, PT PP Peroleh Kontrak Baru Hingga Oktober 2022 Sebesar Rp21,28 Triliun
Konstribusi proyek dari BUMN dari total kontrak baru tersebut sebesar 49 persen, kemudian pemerintah 36 persen, dan swasta sebesar 15 persen.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pelat merah di sektor konstruksi, PT PP (Persero) memperoleh kontrak baru hingga Oktober 2022 sebesar Rp21,28 triliun, di mana proyek dari BUMN masih mendominasi.
Tercatat, konstribusi proyek dari BUMN (SOE) dari total kontrak baru tersebut sebesar 49 persen, kemudian pemerintah 36 persen, dan swasta (private) sebesar 15 persen.
Sementara, komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 78 persen dan anak usaha sebesar 22 persen.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Penunjang KTT G20 Bali Dinilai Beri Dampak Langsung bagi Pariwisata
Berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi.
Ini meliputi infrastruktur dan pekerjaan sipil, gedung, jalan tol dan jembatan sebesar 77 persen, EPC sebesar 18 persen, Properti & Realti sebesar 4 persen, dan lainnya sebesar 1 persen.
Adapun jasa konstruksi tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil sebesar 53 persen, gedung sebesar 31 persen, dan jalan tol dan jembatan sebesar 16 persen.
Sekretaris PT PP Bakhtiyar Effendi mengatakan, pencapaian kontrak baru ini salah satu atunya ditopang oleh segmen unggulan perseroan, seaport.
"Adapun dua proyek seaport yang berhasil diraih yaitu proyek Patimban Phase 2 Paket 6 sebesar Rp 823 miliar dan jetty di Kalimantan Timur sebesar Rp 682 miliar,” terang Bakhtiyar yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/11/2022).
Hingga Kuartal III-2022, PP telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 211 miliar, dimana naik sebesar 2,94 persen dari Rp 205 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut turut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 20 persen menjadi Rp 13,46 triliun per September 2022.
Sementara pada pencapaian periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 11,21 triliun. (Suhaiela Bahfein/Kompas.com)