Bukukan Laba Bersih Rp1,08 Triliun, AVIA Tebar Dividen Senilai Rp619 Miliar
Dividen dengan nilai sebesar Rp 10 per saham atau keseluruhannya setara secara keseluruhan sebesar Rp 619 miliar.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Selaras kondisi fundamental keuangan dan operasional PT Avia Avian Tbk atau AVIA yang solid yakni laba bersih sebesar Rp 1,08 triliun selama 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022, manajemen akan melakukan pembagian dividen interim tunai.
Perusahaan milik Hermanto Tanoko ini akan membagikan dividen dengan nilai sebesar Rp 10 per saham atau keseluruhannya setara secara keseluruhan sebesar Rp 619 Miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris menetapkan keputusan pembagian dividen interim tunai kepada pemegang saham AVIA yang terdaftar pada Rabu, 30 November 2022.
Baca juga: Lautan Luas Bagi Dividen Interim Rp 38,87 Miliar, Cek Jadwalnya
"Pembagian dividen interim tunai tahun ini tentunya menggambarkan komitmen AVIA untuk senantiasa terus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada pemegang saham AVIA," kata Sekretaris Perusahaan AVIA Hera Septi Astuti, Jumat (18/11/2022).
Pembagian dividen interim tunai tersebut juga selaras dengan kebijakan dividen AVIA untuk memberikan Dividend Payout Ratio sebesar minimal 50 persen dari laba bersih AVIA, dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha, serta proyeksi pertumbuhan bisnis AVIA kedepannya.
Baca juga: Dirut BRI Ungkap Komitmen BRI Berikan Dividen Optimal Kepada Pemegang Saham
Berdasarkan keterbukaan informasi, pada 30 September 2022, AVIA memiliki tingkat permodalan yang kuat dengan total ekuitas sebesar Rp 9,69 triliun serta dengan tingkat rasio likuiditas yang tercatat sangat kuat di 869 persen.
Dan di tengah kondisi perekonomian yang menantang, AVIA mampu mencatat total pendapatan selama Sembilan bulan (year-to-date) yang mencapai Rp 4,9 Triliun dengan margin laba kotor dan EBITDA yang kuat, yaitu masing-masing berada pada tingkat 40 persen dan 25,8 persen.
Kinerja positif ini didukung oleh inovasi produk serta pengembangan saluran distribusi berkelanjutan yang dilakukan AVIA.