Dukung Net Zero Emission, Sandiaga Uno Ingin Kendaraan di Kawasan Wisata Gunakan Mobil Listrik
Sandiaga Uno merasa optimistis sektor pariwisata Indonesia akan terus bertumbuh, meski dihadapkan oleh bayang-bayang resesi ekonomi global
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, jumlah pergerakan wisatawan domestik telah memecahkan all time record atau puncak tertinggi pada tahun ini di masa pandemi Covid-19.
"Tahun ini kita memecahkan all time record dengan lebih dari 800 juta pergerakan wisatawan domestik,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Minggu (20/11/2022).
Sandiaga Uno merasa optimistis sektor pariwisata Indonesia akan terus bertumbuh, meski dihadapkan oleh bayang-bayang resesi ekonomi global pada tahun depan.
Baca juga: Ikut Lepas Kepulangan Presiden AS, Sandiaga Uno Ungkap Joe Biden Masih Betah di Bali
Atas pencapaian itu, Sandiaga Uno pun mengaku mendapat tantangan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendatangkan 1,4 miliar wisatawan di Tanah Air pada 2023.
Kendati harus mencapai angka kunjungan turis lokal hampir dua kali lipat dari tahun ini, Sandiaga Uno tetap yakin dapat meraihnya, apalagi Covid-19 sudah terkendali dengan kian masifnya vaksinasi.
Di sisi lain, Sandiaga Uno menyebut sektor pariwisata akan turut mendukung target Indonesia mencapai net zero emission atau NZE.
Secara bertahap, kendaraan yang mengangkut wisatawan di kawasan pariwisata bakal dialihkan ke motor listrik atau mobil listrik.
"Kami bisa menawarkan beberapa destinasi yang semula menggunakan bahan bakar fosil untuk dikonversi ke energi baru terbarukan," kata Sandiaga Uno.
Konsep transisi energi ini juga telah dibahas dalam Global Tourism Forum sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Negara-negara anggota G20 tengah menghimpun dana 200 miliar dolar AS untuk mendukung pariwisata berkelanjutan guna menekan dampak perubahan iklim.
Sandiaga Uno menuturkan, Indonesia membidik 6-8 miliar dolar AS dari pengumpulan dana itu. Pendanaan tersebut bakal dipakai untuk mengkonversikan kendaraan konvensional ke listrik serta membangun infrastruktur pariwisata hijau.
Baca juga: Sambut PM Australia, Menparekraf Sandiaga Apresiasi Peningkatan Wisatawan dari Negeri Kanguru
Pada tahap awal, konversi kendaraan listrik di destinasi wisata akan berlaku di ITDC, Nusa Dua, Bali.
Pada 2030, Sandiaga menargetkan area Nusa Dua sudah bebas dari kendaraan berbahan bakar minyak. Secara simultan, kebijakan yang sama akan berlaku di Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang sebagai lima destinasi wisata super-prioritas.