Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Resesi Amerika Semakin Nyata, The Fed Sebut Perlambatan Ekonomi Capai Level 50 Persen di 2023

Dalam laporannya The Fed menyebut bahwa ekonomi Amerika berpotensi jatuh ke jurang resesi setelah tingkat konsumsi melambat.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Resesi Amerika Semakin Nyata, The Fed Sebut Perlambatan Ekonomi Capai Level 50 Persen di 2023
NDTV
Ilustrasi resesi Amerika Serikat. Ekonom staf Federal Reserve (The Fed) memberi isyarat akan adanya peluang terjadinya perlambatan ekonomi di Amerika, hingga mencapai level 50 persen pada 2023 mendatang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ekonom staf Federal Reserve (The Fed) memberi isyarat akan adanya peluang terjadinya perlambatan ekonomi di Amerika, hingga mencapai level 50 persen pada 2023 mendatang.

Proyeksi ini disampaikan The Fed dalam risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis Rabu (23/11/2022) waktu setempat.

Dalam laporannya The Fed menyebut bahwa ekonomi Amerika berpotensi jatuh ke jurang resesi setelah tingkat konsumsi melambat di tengah kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Cukup Tahan Hadapi Resesi Tapi Pertumbuhan Akan Sedikit Melambat

“Perlambatan pertumbuhan pengeluaran domestik swasta riil, prospek global yang memburuk, dan kondisi keuangan yang mengetat, semuanya dilihat sebagai risiko penurunan yang menonjol terhadap proyeksi aktivitas riil,” tulis risalah The Fed seperti yang dilansir dari Bloomberg.

Perlambatan ekonomi Amerika terjadi akibat efek riak dari memanasnya invasi Rusia dan Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Gejolak panas tersebut yang kemudian memicu terjadinya lonjakan harga pangan dan energi di pasar global, hingga menyeret kenaikan biaya pangan di Amerika mencapai 10,9 persen, dan biaya energi sebesar 17,6 persen.

Kondisi tersebut makin diperparah dengan adanya kenaikan biaya pinjaman, akibat meningkatnya suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral AS guna melawan laju inflasi. Tekanan inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi AS semakin melambat hingga 2023 mendatang.

Berita Rekomendasi

"Staf terus menilai bahwa risiko terhadap proyeksi garis dasar untuk aktivitas riil condong ke sisi bawah dan melihat kemungkinan bahwa ekonomi akan memasuki resesi pada tahun depan hampir sama dengan garis dasar." ujar The Fed.

Sejalan dengan proyeksi The Fed, ekonom yang disurvei oleh Bloomberg juga turut memperkirakan adanya lonjakan resesi mencapai 65 persen pada tahun depan. Sementara itu, probabilitas resesi dalam model proyeksi Bloomberg Economics ditargetkan naik sebesar 100 persen.

Meski ekonomi Amerika tengah berada di jurang resesi, namun hal tersebut tak lantas membuat para dewan FOMC menurunkan ambisinya untuk mempercepat laju pengetatan.

Anggota FOMC dengan tegas menyampaikan rencana kenaikan suku bunga acuan sebesar tiga perempat poin persentase di pertemuan selanjutnya. Mereka menjelaskan bahwa langkah agresif itu perlu diambil demi menurunkan laju inflasi AS dari kisaran 7,7 persen menjadi 2 persen pada akhir 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas