Kementerian Perindustrian Cetak 549 SDM Industri Kompeten Melalui Politeknik APP Jakarta
Sebelumnya Politeknik APP Jakarta, telah melepas 80 lulusan dari program D1 di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) unit kerja Politeknik APP Jakarta berhasil mencetak 549 Sumber Daya Manusia (SDM) industri.
Dari penyelenggaraan wisuda yang dilakukan pada Rabu (30/11/2022) di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, sebanyak 70 persen lulusan telah diterima bekerja di berbagai perusahaan industri. Sebanyak 384 wisudawan setingkat D3 dan 53 wisudawan D1.
Sebelumnya Politeknik APP Jakarta, telah melepas 80 lulusan dari program D1 di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, serta akan meluluskan 32 peserta D1 di Bali.
Baca juga: Hingga 2024, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Masakan dan Rempah Mencapai 2 Miliar Dolar AS
Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam sambutannya yang diwakilkan Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Aparatur Dadi Marhadi, meminta Politeknik APP Jakarta untuk terus memfasilitasi informasi luang kerja dan penempatan kerja bagi para wisudawan.
"Saya menerima laporan pada wisuda hari ini, sebanyak 224 orang telah bekerja, 22 orang melanjutkan studi dan 23 orang memilih menjadi wirausaha, artinya pada saat wisuda ini lulusan Politeknik APP Jakarta terserap sebesar 70 persen," tutur Dadi saat acara, Rabu (30/11/2022).
BPSDMI menyadari akan pentingnya SDM industri dalam mendukung kinerja industri nasional.
Peran tersebut ditunjukkan melalui kinerja industri pada triwulan ketiga tahun 2022, dimana industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar PDB bila dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu 17,88 persen.
Industri pengolahan juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui setoran pajak terbesar sebanyak 29,8 persen, serta membuka peluang dan lapangan pekerjaan, sebanyak 19,17 juta orang bekerja.
"Hal ini berarti sektor industri berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah, pembangunan SDM industri sebagai pilar penting di samping investasi dan penguasaan teknologi, akan terus dilakukan dalam melahirkan SDM yang kompeten dan berdaya saing global," ungkap Dadi.
Baca juga: Tantangan Industri Elektrifikasi Transportasi: Teknologi Hingga Masih Mahalnya Harga Jual
Direktur Politeknik APP Jakarta Amrin Rapi, mengatakan dalam mengejar kemajuan teknologi digital inovasi logistik, Politeknik APP Jakarta melakukan pengembangan kurikulum 4.0 yang dapat meningkatkan kontribusi dalam penyediaan SDM industri yang berdaya saing terutama di bidang teknologi Logistik 4.0.
"Salah satu wujud nyata Politeknik APP Jakarta dengan meraih dua penghargaan terbaik bidang industri 4.0 dalam acara Industrial Vocational Year. Oleh karenanya, kualitas dan kompetensi para lulusan akan terus didorong. Hal ini terbukti dengan adanya upaya Politeknik APP Jakarta untuk terus berinovasi menjadi perguruan tinggi vokasi pelopor dan penyedia SDM logistik yang unggul dan berdaya saing tinggi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi," ungkap Amrin.
Untuk mencapai hal tersebut Politeknik APP Jakarta melaksanakan berbagai upaya pengembangan institusi sesuai Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 tahun 2021 tentang Pengembangan Vokasi Industri bertaraf global menuju corporate university BPSDMI Kementerian Perindustrian.
Politeknik dan Akademi Komunitas dilingkungan BPSDMI ditetapkan visi dan misi yang diberlakukan sama di seluruh Politeknik dan Akademi Komunitas di lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu "Menjadi Penyelenggara Pendidikan Vokasi Industri yang Excellence dan Berdaya Saing Global".
Adapun kebijakan pengembangan Politeknik yaitu Menyelenggarakan Pendidikan dual system dengan STEM learning model, Melaksanakan Penelitian Terapan, Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pengembangan ekosistem IKM, Mengembangkan Kompetensi Industri 4.0 melalui pembangunan satelit PIDI 4.0, Membangun Kelembagaan Inkubator Bisnis Industri yang terintegrasi, Mengembangkan skema kompetensi dan uji kompetensi LSP dan Mengembangkan Kelas Industri.