Raksasa Chip TSMC Operasikan Pabrik Kedua di Arizona
Pengoperasian pabrik kedua tersebut menjadikan investasi TSMC di Arizona melonjak dari 12 miliar dolar AS menjadi 40 miliar dolar AS.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Produsen chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) mengumumkan pembukaan pabrik chip kedua di negara bagian Arizona, Amerika Serikat, hari ini, Selasa (6/12/2022)
Pengoperasian pabrik kedua tersebut menjadikan investasi TSMC di Arizona meningkat dari 12 miliar dolar AS menjadi 40 miliar dolar AS.
TSMC juga mengumumkan akan memproduksi chip yang lebih canggih secara teknis daripada yang diusulkan sebelumnya. Investasi yang diberikan raksasa semikonduktor itu merupakan salah satu investasi asing terbesar dalam sejarah AS, dan terbesar di negara bagian Arizona.
Melansir dari CNBC, chip semikonduktor digunakan pada berbagai peralatan mulai dari komputer, smartphone, mobil, microwave, dan perangkat perawatan kesehatan.
Pandemi Covid-19 telah menyoroti ketergantungan AS pada produsen semikonduktor asal China, karena penguncian wilayah atau lockdown menyebabkan krisis chip berteknologi tinggi secara global.
Biden menandatangani CHIPS dan Science Act menjadi undang-undang pada awal Agustus, mengalokasikan miliaran dolar AS untuk memikat produsen agar memproduksi chip yang banyak digunakan di dalam Negeri Paman Sam.
Undang-undang tersebut mencakup 52,7 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman, hibah, dan insentif lainnya serta miliaran dolar lainnya dalam bentuk kredit pajak untuk mendorong investasi pada pembuatan semikonduktor AS.
Baca juga: Apple Dorong TSMC Garap Chip Berteknologi 4nm di Pabrik Arizona
Setelah pabrik TSMC di Arizona dibuka, perusahaan akan memproduksi chip yang cukup untuk memenuhi permintaan tahunan AS sebesar 600.000 wafer per tahun, menurut wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional AS untuk Kebijakan Industri, Ronnie Chatterji, yang mengawasi implementasi CHIPS.
“Ini adalah fondasi elektronik pribadi kami, dan juga masa depan komputasi kuantum dan AI,” kata Chatterji.
Baca juga: Saham TSMC Melonjak 5 Persen, Usai Direkomendasikan Morgan Stanley
“Dalam skala besar, kedua (pabrik) ini dapat memenuhi seluruh permintaan AS untuk chip AS saat selesai. Itulah definisi ketahanan rantai pasokan. Kami tidak perlu bergantung pada orang lain untuk membuat chip yang kami butuhkan,” tambahnya.
Sementara menurut Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Brian Deese, mengatakan pengesahan CHIPS dan Science Act sangat penting untuk memberikan kepastian jangka panjang bagi perusahaan seperti TSMC, agar dapat "memperluas jejak mereka dan memperluas komitmen mereka ke Amerika Serikat".
Baca juga: TSMC Jadi Pemasok Chip A17 Terbaru untuk Apple
Tujuan dari undang-undang tersebut adalah untuk memacu investasi swasta dalam pembuatan chip. CEO dari perusahaan yang akan mendapat manfaat dari produksi chip AS, seperti CEO Apple Tim Cook, CEO Micron Sanjay Mehrotra dan CEO NVIDIA Jensen Huang, juga akan hadir dalam pembukaan pabrik itu.
“Apakah itu di kendaraan listrik atau elektronik konsumen, CEO perusahaan besar membuat keputusan tentang rencana mereka 18 hingga 24 bulan ke depan. Bangunan di Amerika Serikat memberi mereka lebih percaya diri untuk beroperasi juga,” kata Deese.
Biden sedang mengunjungi pabrik pertama di Kota Phoenix, Arizona, yang diharapkan mulai memproduksi chip pada 2024. Awalnya, pabrik tersebut direncanakan untuk memproduksi chip 5 nanometer, tetapi sekarang akan membuat chip 4 nanometer.
Sedangkan pabrik kedua akan dibuka pada 2026 dan memproduksi chip berukuran 3 nanometer, chip paling mutakhir yang tersedia saat ini.
Pembukaan pabrik kedua ini akan membantu meningkatkan ekonomi Arizona yang terpukul parah oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, Phoenix memiliki tingkat pengangguran 6,5 persen pada 2020, ketika lebih dari 9.000 penduduk kota mengajukan kebangkrutan. Namun, tingkat pengangguran Phoenix telah turun menjadi 3,2 persen.