Sanex Bersiap Naikkan Harga Elektronik di 2023 Gara-gara Dolar AS Menguat
Ronny Gondo Sari mengungkapkan, penyesuaian harga dilakukan karena perusahaan tertekan kenaikan dari kurs dolar Amerika Serikat (AS) hingga UMR
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indo Surya Kencana atau lebih dikenal dengan brand Sanex menyatakan, akan menaikkan harga barang-barang elektronik di 2023.
Senior Sales Manager PT Indo Surya Kencana Ronny Gondo Sari mengungkapkan, penyesuaian harga dilakukan karena perusahaan tertekan kenaikan dari kurs dolar Amerika Serikat (AS) hingga Upah Minimum Regional (UMR).
"Harga mau tidak mau harus naik, dolar AS naik. Kita banyak pengaruh ke dolar AS, biaya transportasi, dan UMR," ujarnya usai konferensi pers di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Punya Logo Baru, Sanex Bidik Pasar Milenial hingga Indonesia Timur
Lebih lanjut, Ronny mengatakan, ancaman resesi tidak akan berpengaruh terhadap bisnis perusahaan karena penjualan tahun ini masih tumbuh.
"Tidak ada pengaruh resesi karena tahun ini masih tumbuh 25 persen, ditambah ada pengembangan produk, dan beberapa wilayah belum dijangkau. Kalau satu atau dua daerah turun, ter-cover dari (penjualan di) daerah lain, dan produk baru," katanya.
Pada tempat sama, Direktur PT Indo Surya Kencana Handoyo Setiawan menambahkan, perusahaan tidak melakukan ekspor, sehingga 100 persen dari penjualan menyasar pasar dalam negeri.
Sementara untuk 2023, Sanex menargetkan penjualan bisa tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 30 persen dengan rata-rata produksi 500 ribu unit per bulan.
Baca juga: Cerita Pelanggan dan Pemilik Toko Elektronik soal Dimatikannya Siaran TV Analog
"Tahun depan targetkan 30 persen pertumbuhan kita. Produksi 400 ribu unit per bulan saat ini, dan ditarget 500 ribu per bulan tahun depan," ujarnya.