Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perkuat Industri Halal, Kementerian Perindustrian Apresiasi Pelaku Usaha Melalui IHYA 2022

Pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal mencapai 184 miliar dolar AS pada tahun 2020.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Perkuat Industri Halal, Kementerian Perindustrian Apresiasi Pelaku Usaha Melalui IHYA 2022
HO
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sambutan dalam acara Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi negara dengan umat muslim terbesar di dunia sekaligus pasar besar bagi produk halal global.

Untuk itu, perlu melakukan repositioning agar bisa tampil sebagai pemimpin global di dunia industri halal.

The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mencatat, pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal mencapai 184 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan diproyeksikan meningkat sebesar 14,96 persen pada tahun 2025 yaitu 281,6 miliar dolar AS atau 11,34 persen dari pengeluaran halal global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut bahwa pada tahun 2021 sendiri terdapat beberapa momen penting yang patut dicatat sebagai milestone perkembangan ekonomi syariah.

Baca juga: Wakil Ketua Fraksi PKB MPR: RI Potensial Pimpin Industri Halal Dunia

Pertama, terbentuknya Bank Syariah Indonesia yang merupakan gabungan dari tiga bank syariah BUMN. Kedua, peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang. Ketiga, penguatan regulasi halal melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

"Selanjutnya penyelenggaran IHYA untuk pertama kalinya oleh Kemenperin pada 2021 dan pada hari ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua," tutur Airlangga, Jumat (9/12/2022).

BERITA TERKAIT

Guna menumbuhkan, mengembangkan dan memberdayakan industri halal nasional, Kementerian Perindustrian menggelar ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

Tujuan pemberdayaan industri halal sebenarnya adalah agar industri halal di Indonesia makin siap untuk mengisi pasar, khususnya pasar global, karena potensinya yang luar biasa besar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan IHYA ditujukan sebagai motivasi bagi perusahaan industri untuk mulai masuk pada produk halal.

"Penyelenggaraan IHYA diharapkan dapat ikut memperkuat industri halal serta ekosistem ekonomi syariah. IHYA juga menjadi brand untuk kemajuan sektor industri halal Indonesia, sekaligus menjadi representasi Visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia. Hal ini untuk mewujudkan Industri Halal nasional untuk Indonesia Sehat, dan Bangsa Kuat," ungkap Agus.

Dalam pelaksanaan kegiatan IHYA 2022, Kemenperin melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dari kalangan lembaga pemerintah, non-pemerintah, industri, organisasi kemasyarakatan, asosiasi dan akademisi, mulai dari tahapan penyusunan kategori dan indikator penilaian hingga penjurian dan penetapan rekomendasi pemenang.

"Kami juga melakukan berbagai perbaikan dengan berkaca kepada pelaksanaan tahun lalu. Salah satunya yang paling penting adalah perbaikan dari segi pendaftaran dan penilaian peserta," jelas Menperin.

Berdasarkan data dari Sekretariat IHYA 2022, sebanyak 315 peserta mendaftar melalui portal resmi IHYA 2022.

Setelah melalui tahap verifikasi administrasi dan penilaian, tersaring 52 peserta yang dinominasikan sebagai penerima IHYA 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas