Citigroup Umumkan PHK 50 Bankir di Kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika
Hingga saat ini, Citigroup telah mempekerjakan sekitar 6.000 orang di seluruh dunia perbankan, pasar modal, dan penasehat.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Citigroup pada Senin (12/12/2022) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50 bankir di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).
Dilansir dari Business Times, Citigroup mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan karena terdampak oleh perang Ukraina, kenaikan suku bunga yang lebih tinggi, dan inflasi yang melonjak.
Hingga saat ini, Citigroup telah mempekerjakan sekitar 6.000 orang di seluruh dunia perbankan, pasar modal, dan penasehat.
Sebuah sumber mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang menjabat di posisi direktur dan direktur pelaksana akan terdampak dari PHK tersebut.
Baca juga: Startup Teknologi Kesehatan PharmEasy Umumkan PHK Terhadap Sebagian Besar Karyawan
Adapun, pendapatan Citigroup dari perbankan investasi turun lebih dari seperlima pada kuartal ketiga dari tiga bulan sebelumnya dan turun 64 persen tahun ke tahun.
Morgan Stanley PHK 1.600 Karyawan
Morgan Stanley menjadi perusahaan perbankan investasi yang juga telah melakukan PHK terhadap 2 persen atau sekitar 1.600 karyawan dari total tenaga kerjanya.
“Beberapa orang akan dilepaskan. Di sebagian besar bisnis, itulah yang Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang,” ujar CEO Morgan Stanley, James Gorman.
Sebelum melakukan pemecatan, Gorman telah memberikan isyarat kepada stafnya terkait adanya pemecatan massal yang akan dilakukan perusahaan.
Ini lantaran biaya penggalangan serta pengambilalihan dana perusahaan telah anjlok sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.
PHK dilakukan perusahaan yang berbasis di New York ini dengan menargetkan sejumlah divisi di antaranya manajemen kekayaannya, operasi perdagangan, penasihat tingkat atas, serta penasihat keuangan.
Credit Suisse PHK 5.000 Tenaga Kerja
Pada awal September, bank investasi terbesar kedua di Swiss Credit Suisse diketahui melakukan PHK atas 5.000 karyawannya, sebagai akibat dari pengetatan suku bunga bank sentral di sejumlah negara.
Baca juga: Gelombang PHK Menghantam Berbagai Sektor Usaha di Dunia, Kini Terjadi di Industri Game Asal Israel
Tekanan inilah yang membuat Credit Suisse dihantam berbagai skandal negatif, mulai dari isu kenaikan biaya litigasi, sampai isu amblesnya volatilitas pasar keuangan Credit Suisse.
PHK tersebut sengaja dilakukan untuk menekan pembengkakan pengeluaran, mengingat bank yang berbasis di Zurich ini mengalami krisis pemasukan secara berkepanjangan hingga membuat layanan perbankan mengalami kemunduran dan membukukan kerugian sebanyak 1,59 miliar franc Swis selama kuartal II tahun ini.