Penjualan Supercar Listrik Merugi, Tesla Berencana Pecat Karyawan di Januari 2023
Produsen mobil listrik asal Amerika, Tesla Inc mengumumkan rencana pemecatan pada sejumlah karyawannya mulai kuartal pertama tahun 2023
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Produsen mobil listrik asal Amerika, Tesla Inc mengumumkan rencana pemecatan pada sejumlah karyawannya mulai kuartal pertama tahun 2023, tepatnya pada awal Januari mendatang.
Informasi ini diketahui publik setelah perusahaan milik Elon Musk merilis pemberitahuan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) di laman resminya pada Rabu (21/12/2022).
Dalam laporannya, Tesla menjelaskan bahwa pemecatan terpaksa dilakukan untuk menekan pembengkakan kerugian yang dialami perusahaan selama beberapa bulan terakhir, sebagai imbas dari melemahnya permintaan supercar listrik di pasar China.
Baca juga: Tesla akan Umumkan Pabrik EV Baru di Meksiko Pada Pekan Depan
Kebijakan nol-Covid yang diberlakukan pemerintah China selama tiga tahun terakhir tak hanya mengancam roda perekonomian masyarakat Beijing, namun juga memukul produksi sejumlah perusahaan global.
Ini terjadi lantaran China merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sehingga melambatnya aktivitas konsumsi jutaan masyarakat China mempengaruhi penjualan pasar global, termasuk penjualan supercar milik perusahaan Tesla Inc.
Alasan tersebut yang kemudian mendorong Tesla untuk melakukan pemangkasan karyawan demi mencegah pembengkakan kerugian, terlebih selama tahun 2022 saham Tesla terus mencatatkan kemunduran hingga merosot lebih dari 55 persen.
Akibat terpengaruh kebijakan kontroversial yang dilakukan Elon Musk diantaranya seperti aksi jual saham Tesla pasca Musk mengakuisisi platform sosial media Twitter seharga 44 miliar dolar AS pada Oktober lalu.
Baca juga: Elon Musk Jual 22 Juta Saham Tesla Senilai 3,6 Miliar Dolar AS
Sebagai informasi pemecatan ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Elon Musk, di bulan Juli lalu miliarder kondang ini dilaporkan telah memecat 200 karyawan yang mengerjakan fitur bantuan mengemudi Autopilot Tesla. Setelah sebelumnya Musk menutup kantornya yang ada di San Mateo, California, AS.
Baik Musk maupun Tesla hingga kini tak merinci berapa banyak karyawan yang akan terdampak pemecatan pada Januari mendatang, namun melansir dari Reuters selain melakukan PHK massal nantinya Tesla juga akan membekukan rencana perekrutan staff selama setahun kedepan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.