Rupiah Rabu Sore Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp15.587
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.587 pada Rabu (21/12/2022).
Sebelumnya pada Selasa (20/12/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.608
Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat 21 poin.
Baca juga: Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah Rp 15.611 Per Dolar AS
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal.
"Untuk faktor eksternal, indeks dolar AS stabil terhadap mata uang lainnya karena sentimen Bank of Japan mengejutkan pasar dengan perubahan kebijakan, membuka jalan bagi berakhirnya kebijakan moneter ultra-akomodatif di negara itu," ucap Ibrahim dalam analisanya, Rabu (21/12/2022).
Ia melanjutkan, Bank of Japan terpaksa melakukan intervensi untuk mendukung mata uangnya setelah penurunan tajam yen tahun ini, sebagian besar didorong oleh melebarnya kesenjangan antara suku bunga lokal dan AS.
Tak hanya sentimen Bank of Japan, indeks dolar AS terpengaruh ketidakpastian atas situasi Covid-19 China membebani pasar Asia, karena ekonomi terbesar di kawasan itu menghadapi lonjakan infeksi yang luar biasa setelah melonggarkan beberapa pembatasan pergerakan awal bulan ini.
Untuk faktor internal, fluktuasi rupiah terdorong sentimen sejumlah lembaga internasional yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, seiring dengan tekanan ekonomi global yang membebani prospek tahun depan.
Meskipun begitu, proyeksi terbaru dinilai masih sejalan dengan target Indonesia.
Baca juga: Susul IHSG yang Anjlok, Rupiah Melemah Jadi Rp 15.626/Dolar AS
Hal itu dinilai wajar, karena terdapat tantangan berat dalam ekonomi global tahun depan.
Bank Dunia (World Bank) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh melambat menjadi 4,8 persen dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 5,2 persen.
Dengan adanya sederet faktor tersebut, nilai tukar mata uang Garuda masih akan berfluktuasi dan cenderung menguat pada Kamis (22/12/2022).
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.560 hingga Rp15.620," pungkasnya.