Kelompok Milenial: Urgen untuk Pemerintah Memperluas Investasi dan Lapangan Kerja
Koordinator Bidang Pemberdayaan Umat, Arif Dzakwanudin menilai, penting agar pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Pemberdayaan Umat, Penggerak Milenial Indonesia, Arif Dzakwanudin menilai, penting agar pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia secara luas.
Hal tersebut merespon, pertemuan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan Menteri Keuangan Qatar HE Ali bin Ahmed Al Kuwari.
Keduanya membahas peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Qatar.
"Pertemuan Pak Erick dengan Menteri Keuangan Qatar urgen sebagai upaya kerja sama untuk terus mendorong pembukaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Arif dalam keterangannya, Rabu (21/12/2022).
Hal yang sangat mungkin untuk dikembangkan Indonesia dalam kerja sama dengan negara yang baru saja sukses menggelar Piala Dunia itu, menurut Arif, terletak pada pengembangan kerja sama di bidang ekonomi syariah.
Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Golkar Berkomitmen Selesaikan Masalah Lapangan Pekerjaan Indonesia
“Jika dilihat dalam aspek yang sangat memungkinkan untuk dijalin kerja sama antara Indonesia dan Qatar ialah terletak pada upaya pengembangan ekonomi syariah,” ujarnya.
Di samping itu, Arif mencatat ada banyak poin kerja sama yang sukses dinegosiasikan oleh Erick, beberapa di antaranya yaitu pengembangan logistik, bandara, hingga rute penerbangan internasional Garuda Indonesia.
Hal lainnya ialah pengembangan data center untuk menopang ekonomi digital.
Selain itu, Arif juga menilai bahwa adanya Bank Nasional Qatar (QNB) yang sudah lama hadir di Indonesia juga berguna untuk semakin meyakinkan Qatar bahwa Indonesia adalah negara yang baik untuk bekerja sama dalam aspek investasi.
“Bank Nasional Qatar (QNB) kan sudah lama ada di Indonesia, tentunya itu dapat dijadikan poin plus untuk meyakinkan mereka bahwa Indonesia cocok untuk diajak bekerja sama dalam aspek investasi,” tandasnya.