Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Impor Beras 500 Ribu Ton, Mendag Zulkifli Hasan: Belum Panen dan Stok di Pasar Tidak Ada

Kelangkaan beras di lapangan berbeda dengan data Kementerian Pertanian yang menyebut stok beras Indonesia aman bahkan surplus sebanyak 7 juta ton.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Soal Impor Beras 500 Ribu Ton, Mendag Zulkifli Hasan: Belum Panen dan Stok di Pasar Tidak Ada
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara webinar bertema "Polemik Impor Beras Akhir Tahun" yang berlangsung secara virtual, Selasa (27/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, kelangkaan produksi beras di pasar menjadi alasan pemerintah untuk impor beras sebesar 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).

Menurut Zulkifli Hasan (Zulhas) kelangkaan beras itu justru berbanding terbalik dengan data yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian, bahwa stok beras Indonesia aman bahkan surplus sebanyak 7 juta ton.

"Ini sudah Minggu kedua, gabah beli Rp 6.000 engga ada, orang belum panen mana ada gabah. Beli beras juga belum panen mana ada beras. Mau beli beras Rp 10.000 pun enggak ada juga. Di pabrik-pabrik enggak ada sampai bulan ke empat (April 2023)," ujar Mendag Zulhas saat webinar secara virtual, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Mendag Zulkifli: Mentan Bilang Beras Surplus 7 Juta Ton, Saya Enggak Percaya

Zulhas mengatakan, kebijakan impor beras dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat terbatas (Ratas) dengan pemerintah.

Zulhas mengaku, awalnya dia enggan melakukan impor beras, sebab Kementerian Pertanian memastikan bahwa Indonesia surplus beras.

Namun, setelah melakukan operasi pasar, stok beras Bulog menipis hingga berdampak pada harga beras dipasar yang mengalami kenaikan.

BERITA REKOMENDASI

"Beras naik (harga) terus, akhirnya satu bulan nyari beras enggak ada Bulog operasi pasar tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari," tutur Zulhas.

Dikatakan Zulhas, dari 500 ribu ton beras yang di impor itu, 200 ribu ton beras bakal masuk di bulan Desember 2022, namun baru 70 ribu ton yang masuk ke Indonesia. Sisanya, kata Zulhas bakal dikirim di awal tahun 2023.

"Maka kita impor beras setelah Ratas, impor lah 200 ribu ton di bulan Desember tapi baru masuk 70 ribu ton. masuk lagi Januari," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton, lantaran stok beras yang diproduksi oleh Bulog telah menipis.

"Putusan dalam rapat kabinet, diperintahkan kepada Mendag untuk kasih impor beras cadangan di luar negeri 500 ribu ton. Masuknya kapan aja terserah bulog, diperlukan bisa," kata Zulkifli Hasan usai menghadiri acara Harbolnas di Kementerian Perdagangan, Kamis (8/12/2022).

Namun, Zulkifli mengaku tak mengetahui negara-negara yang dijadikan pengimpor beras cadangan pemerintah. Ia justru berdalih hanya Bulog yang mengetahui.

"Itu Bulog yang tahu, saya enggak tau dari mana belinya," tutur Zulkifli.

Bahkan, kata Zulkifli, pihaknya sempat berencana melakukan pembelian beras nasional untuk mencukupi cadangan beras pemerintah.

Namun, ketersediaan beras kian langka meski adanya peluang produksi beras dalam negeri sebesar 5 sampai 6 juta ton yang sebelumnya telah dipastikan aman oleh Kementerian Pertanian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas