Ikuti Tren Global, Pelaku UMKM Didorong Hasilkan Produk Ramah Lingkungan
Pelaku Usaha Mikro Kecil diharapkan memiliki kepedulian untuk mempraktikkan dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) yang telah lulus dalam program UMK Academy yang diselenggarakan PT Pertamina (Persero) diharapkan menghasilkan produk yang ramah lingkungan (go green).
Hal ini selain untuk menyesuaikan pertumbuhan bisnis dengan tren dan tantangan pasar global sekaligus menjadi kontribusi UMK guna mendukung inisiatif berkelanjutan (sustainability).
Menurut VP CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman, UMK Academy adalah program pembinaan UMK yang dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan, harapan para mitra binaan, tren dan tantangan pasar.
Baca juga: KEREN! 511 UMK Binaan Pertamina Berhasil Naik Kelas
"Pertamina berkomitmen mendukung pengembangan UMK yang berkelanjutan sehingga dapat membantu pengembangan UMK secara optimal," ujar Fajriyah, pada acara UMK Acamedy 2002 Graduation Day yang digelar secara daring, akhir pekan lalu.
Total sebanyak 1.261 UMK telah lulus dalam program UMK Academy yang digagas Pertamina selama tiga tahun terakhir.
Pada 2020-2021, UMK Academy meluluskan sebanyak 750 UMK yang terdiri dari 38 UMK Go Modern, 398 UMK Go Digital, 198 UMK Go Online dan 116 UMK Go Global. Pada tahun ini, dari 722 peserta UMK Academy 2022 yang berhasil naik kelas setelah menjalankan program selama lima bulan sebanyak 511 mitra binaan yang terdiri dari 141 UMK Go Modern, 141 UMK Go Digital, 125 UMK Go Online dan 104 UMK Go Global.
Manager SMEPP Dewi Sri Utami menjelaskan UMK Acedemy 2022 dimulai pada Agustus dan berakhir di Desember 2022 dengan meluluskan peserta UMK yang telah mengikuti kelas pembekalan dan didamping para mentor yang pakar di bidangnya.
Baca juga: Daftar UMP, UMK, UMR Kota Singkawang, Kalimantan Barat 2023, Naik Jadi Rp 2.781.898
Program UMK Academy merupakan program yang rutin dilakukan setiap tahunnya sejak 2020 dan diikuti UMK yang terdaftar dalam program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) setelah lolos proses kurasi.
Pada 2022, sebanyak 722 mitra binaan lolos kurasi yang terbagi atas 271 UMK peserta Go Modern, 181 Go Digital, 153 Go-Online dan Go-Global. Dalam kelas Go-Online dan Go-Global, termasuk 90 UMK di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Mandalika, Borobudur, Danau Toba dan Labuan Bajo.
“Peserta yang lulus UMK Academy telah memenuhi minimal dua parameter utama di antaranya peningkatan omset, peningkatan jumlah pegawai, kapasitas produksi dan memasarkan produknya hingga ke luar negeri, serta melibatkan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk,” tutur Dewi.
Sementara itu, Fajriyah Usman berharap seluruh UMK dapat menjadi lulusan terbaik di bidangnya masing-masing. Mereka juga diminta terus kreatif dan inovatif serta harus bisa memadukan kebutuhan antara supply dengan demand, cakap melihat potensi market dan menjadi trend maker.
“Para pelaku UMK harus mengimbangi inovasi serta inisiatif untuk memupuk keperdulian terhadap lingkungan. Salah satunya dengan memperhatikan kemasan produk yang digunakan, serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan," katanya.