Menteri Keuangan Jerman Ramalkan Inflasi 2023 Masih 7 Persen
Christian Lindner optimistis laju inflasi Jerman akan terus menurun secara bertahap pada 2024 dan seterusnya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memperkirakan perekonomian Jerman tahun 2023 ini masih harus bergelut dengan inflasi yang dia perkirakan akan mencapai 7 persen sepanjang tahun ini.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan stasiun televisi hari Minggu (1/1/2023), Christian Lindner optimistis laju inflasi Jerman akan terus menurun secara bertahap pada 2024 dan seterusnya.
"Target inflasi tetap 2 persen. Ini harus menjadi prioritas utama Bank Sentral Eropa dan pemerintah Jerman," kata Lindner seperti dikutip Reuters.
Didorong oleh melonjaknya harga energi setelah invasi Rusia ke Ukraina dan jatuhnya ekspor energi Rusia, inflasi tahunan Jerman sedikit melambat pada November menjadi 11,3 persen dari level tertinggi 11,6 persen di bulan sebelumnya.\
Lindner juga mengatakan Jerman membutuhkan kebijakan energi yang "tidak memihak" demi menjaga agar industri terus berjalan, sembari menambahkan bahwa fracking gas dan minyak domestik serta energi nuklir harus dipertimbangkan dalam campuran sumber energi bersama dengan energi terbarukan.
Baca juga: Inflasi Jerman Capai Dua Digit untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Dunia II
"Larangan (fracking) harus turun, setelah itu investor swasta dapat memutuskan apakah penambangan itu ekonomis," katanya.
Baca juga: Inflasi Jerman Tembus 10 Persen, Analis: ke Depan Masih Bisa Lebih Buruk Lagi
Sementara itu, produksi gas alam dan minyak telah menurun di Jerman, terutama karena fracking yang tidak konvensional dilarang dan undang-undang perlindungan alam mempersulit untuk mendapatkan izin pengeboran baru.