Serangan Mobil di Pasar Natal Magdeburg Jerman: 5 Orang Tewas Termasuk Anak Berusia 9 Tahun
Insiden tragis di pasar Natal Magdeburg, Jerman, menewaskan 5 orang dan melukai 200 lainnya. Apa penyebabnya?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Pada 20 Desember 2024, sebuah tragedi terjadi di pasar Natal di Magdeburg, Jerman Timur, ketika seorang pria menabrakkan mobilnya ke kerumunan, mengakibatkan lima orang tewas, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun, serta lebih dari 200 orang terluka.
Bagaimana Kronologi Kejadiannya?
Kota Magdeburg, yang terletak sekitar 130 km barat daya Berlin, menjadi lokasi serangan saat orang-orang berkumpul untuk merayakan Natal beberapa hari sebelum perayaan tersebut.
Direktur Kepolisian Magdeburg, Tom-Oliver Langhans, menjelaskan bahwa tersangka menggunakan rute darurat yang tidak dilindungi oleh penghalang untuk mencapai pasar Natal.
Insiden ini berlangsung sekitar tiga menit, dan rekaman video menunjukkan sebuah BMW hitam melaju kencang menerobos kerumunan setelah pukul 7 malam waktu setempat.
"Orang-orang jatuh ke tanah," demikian ungkap laporan dari media setempat yang menggambarkan suasana kacau dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi.
Siapa Pelakunya?
Menurut pihak kepolisian, tersangka adalah seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi, yang telah tinggal di Jerman sejak 2006 dan bekerja di sebuah klinik rehabilitasi.
Media Jerman mengidentifikasi tersangka sebagai Taleb, yang mengaku sebagai ateis dan memiliki pandangan anti-Islam yang kuat.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, mengonfirmasi bahwa pelaku memiliki sikap Islamofobia.
Ia juga menyebutkan bahwa Arab Saudi telah memperingatkan Jerman mengenai tersangka tersebut setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di media sosial yang mengancam perdamaian dan keamanan.
Baca juga: Mobil Tabrak Kerumunan Orang di Pasar Natal Magdeburg di Jerman
Jaksa Horst Walter Nopens menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan apakah serangan ini dipicu oleh ketidakpuasan pelaku terhadap perlakuan Jerman terhadap pengungsi asal Saudi.
Insiden ini muncul menjelang pemilihan umum Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari 2025, setelah koalisi pemerintah runtuh.
Terdapat kekhawatiran bahwa ketegangan politik ini dapat memicu tindakan serupa di masa depan.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang mengunjungi lokasi serangan, menyebut insiden ini sebagai tindakan yang mengerikan dan sangat brutal.
"Tidak ada tempat yang lebih damai dan menyenangkan selain pasar Natal," ungkap Scholz.
Ia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap hampir 40 orang yang mengalami luka serius dan berharap mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Arab Saudi juga mengutuk serangan ini dan telah meminta ekstradisi tersangka, tetapi hingga saat ini, Jerman belum memberikan tanggapan resmi mengenai permintaan tersebut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).