IHSG Hari Ini Berpotensi Makin Tertekan setelah Anjlok 2,34 Persen pada 5 Januari 2023
IHSG hari ini, 6 Januari 2023 berpotensi semakin tertekan setelah anjlok 2,34 persen pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (5/1/2023).
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi semakin tertekan, Jumat (6/1/2023).
Analis sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, gelombang tekanan ke IHSG berlanjut setelah ditutup turun 2,34 persen pada Kamis (5/1/2023).
"Pergerakan IHSG terlihat sedang menguji support level terdekat, sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir," ujar dia melalui risetnya, Jumat (6/1/2023), seperti diberitakan TribunJakarta.
William mengatakan pergerakan IHSG tampak menguji support level terdekat.
Sementara itu, ia mengatakan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir.
Baca juga: IHSG Babak Belur Anjlok 2,34 Persen, Rupiah Melorot ke Rp 15.617 per Dolar AS
Ia memprediksi IHSG hari ini pada perdagangan akan berada di kisaran level 6.598 hingga 6.854.
William menyebutkan masih ada peluang technical rebound, karena kondisi perekonomian Indonesia masih stabil.
Arus modal keluar atau Capital Outflow masih berlangsung sejak awal tahun 2023, sehingga melemahkan IHSG, kata William.
Baca juga: IHSG Sesi I Kamis Terjun 1,73 Persen, Sektor Energi Jatuh Paling Dalam
IHSG Anjlok 2,34 persen
Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business merilis data IHSG pada penutupan perdagangan, Kamis
(5/1/2023).
IHSG hari Kamis merosot 159,39 poin atau 2,34 persen ke level 6.7.53,84.
Beberapa saham dengan kapitalisasi besar (big caps) ikut terkoreksi seiring dengan pelemahan IHSG.
Bahkan, saham perbankan besar atau Big 4 juga terkoreksi.
Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melemah 1,31 persen.
Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) melemah hingga 5,29 persen.
Selain itu, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga melemah hingga 6,06 persen.
Baca juga: China Mau Impor Batu Bara Australia, Sektor Energi Ambruk 4 Persen Bikin IHSG Longsor
Saham Big Caps dengan Valuasi Murah
Saham-saham perbankan saat ini memiliki valuasi murah.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, secara rasio harga, price to earnings (PER) saham PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
relatif murah dibandingkan PER sektor keuangan sebesar 15,88 kali.
PER BBRI tercatat hanya 13,71 kali, BMRI sebesar 11,3 kali, dan PER saham BBNI sebesar 9,28 kali.
Sehingga, ketiga saham tersebut dapat diperhatikan oleh investor.
Saham ADRO juga masih dapat diperhatikan seiring dengan valuasi yang murah, dikutip dari Kontan.
Saham ADRO diperdagangkan dengan PER sebesar 2,73 kali dan PBV sebesar 1,19 kali.
Angka PER dan PBV saham ADRO ini relatif lebih rendah dari PER dan PBV sektor energi per November
2022 yaitu 6,49 kali dan 1,34 kali.
Pilihan lainnya, saham ASII juga masih dapat dicermati karena memiliki PER sebesar 7,39 kali, relatif lebih rendah dibandingkan PER sektor industri sebesar 10,67 kali.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunJakarta/Yanuar R Yovanda)(Kontan/Akhmad Suryahadi)
Artikel lain terkait IHSG